Liputan6.com, Jakarta Bangku taman hakikatnya memiliki fungsi mempercantik tampilan ibukota, selain itu juga bangku taman disediakan bagi mereka yang ingin beristirahat sejenak sembari menikmati suasana perkotaan.
Namun hal yang terjadi, bangku taman yang telah disediakan oleh Pemda DKI Jakarta tersebut cenderung lebih sering menjadi saksi bisu hingar bingar ibu kota ketimbang menjadi fungsinya yang utama.
Bangku Taman yang Genit
Bicara mengenai bangku taman, ada hal menarik yang patut Anda ketahui. Sadar atau tidak sadar, di depan (trotoar) Museum Nasional, Jalan Merdeka Barat hadir dua bangku taman dengan tampilan yang genit dan menarik perhatian mata.
Rupanya dua bangku taman tersebut telah bersolek lewat bungkusan yang terbuat dari sulaman benang polyester beraneka warna. Pada bangku taman tersebut Anda dapat menemukan serta membaca beberapa pesan singkat namun memiliki makna yang dalam, seperti 'Rukun Bikin Maju', 'Istirahat Penting, Tapi Jangan Terlalu Lama'.
Advertisement
Aksi Ibu-Ibu
Bangku taman yang kini terlihat semakin cantik tersebut merupakan buah dari aksi ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas Rajut Kejut. Harjuni Rochajati atau yang akrab disapa Ati lebih lanjut bercerita kepada Liputan6.com mengenai aksinya yang dilakukan bersama teman-teman di komunitas Rajut Kejut saat membungkus dua bangku taman yang berada di depan Museum Nasional.
"Sulaman ini adalah kado kemerdekaan Indonesia yang ke-69 tahun. Selain itu lewat warna-warni sulaman ini, kami ingin menggambarkan keragaman budaya, suku, ras dan agama di Indonesia serta menyampaikan pesan persatuan Bhineka Tunggal Ika," ucap Ati, kepada Liputan6.com, Sabtu (13/9/2014).
Aksi membungkus bangku taman dengan sulaman tangan ini dilakukan Ati bersama dengan Elisabet Tata, Vidhyasuri Utami, Wahju Hardjanti, Yulina Achrini, Indah Esjepe-Sudhowo, Anna Oesmani dan Noor Diniari pada malam hari sebelum hari kemerdekaan, Sabtu (16/8/2014).
"Kami membungkus dua bangku ini pada malam hari sebelum hari kemerdekaan. Kami sempat diawasi dan diinterogasi langsung oleh aparat TNI dan polisi yang berpakaian preman, mengingat saat itu wilayah Museum Nasional termasuk ke dalam wilayah ring satu karena pada tanggal 17 Agustus akan dilaksanakan upacara bendera di Istana Negara yang lokasinya tidak begitu jauh dengan Museum Nasional."
"Sulaman-sulaman ini sebelumnya telah dikerjakan bersama 23 orang anggota kami terhitung dari tanggal 20 Juli-16 Agustus 2014. Satu bangku taman menghabiskan 188 granny square (sulaman berbentuk persegi) dan jumlah total benang yang dihabiskan untuk membungkus kedua bangku taman tersebut adalah 29 gulung benang," ucap Ati.
Bangku Taman di Bundaran Hotel Indonesia
Kini bukan hanya bangku taman yang berada di depan Museum Nasional saja yang bersolek, bangku taman di daerah Bundaran Hotel Indonesia, tepatnya di depan Hotel Grand Hyatt Jakarta pun telah mendapat sentuhan dingin dari tangan-tangan anggota komunitas Rajut Kejut.
"Untuk bangku taman yang di depan Hotel Grand, kami membungkusnya hari Jumat malam (12/9/2014) dari pukul 20.00 hingga selesai pukul 22.00. Kebetulan hari Jumat kemarin adalah peringatan International Crochet Day, sehingga sekaligus kami jadikan momentun dan memilih bangku taman dengan lokasi yang mudah dilihat serta akan dilewati oleh banyak orang."
"Kami berharap semoga sulaman yang kami buat dapat membuat kota Jakarta lebih menarik sehingga warga Jakarta juga semakin nyaman dalam menggunakan fasilitas umum seperti halnya bangku taman yang telah dibungkus sulaman," kata Ati.
Advertisement
Rasa Puas dan Bangga
Rasa puas, bangga dan senang pun muncul seiring dengan penghargaan yang diberikan kepada warga Jakarta terhadap hasil sulaman dari komunitas rajut kejut, seperti yang diungkapkan anggota komunitas rajut kejut bernama Dini.
"Rasanya bangga dan puas, melihat banyak orang yang duduk di kursi yang telah kami bungkus dengan sulaman," Dini.
Rini dan Vidhyasuri Utami, anggota lainnya dari komunitas Rajut Kejut pun menambahkan, mereka menjadi terpacu untuk menyulam dan menyulam lagi sehingga semakin banyak bangku taman yang dapat mereka bungkus dengan sulaman.
"Senang banget, setelah banyak orang melihat hasilnya, jadinya banyak orang tertarik untuk ikut komunitas rajut kejut," ucap Rini.
"Pastinya senang dan bangga, jadi banyak teman baru dan juga bisa menghilangkan rasa bosan akan rutinitas bekerja," ucap Vidhyasuri.
Bagi Anda yang tertarik mempercantik tampilan ibukota Jakarta lewat sulaman, Anda dapat bergabung dengan komunitas Rajut Kejut. Silahkan daftarkan diri Anda ke fan page komunitas Rajut Kejut yaitu RajutKejut.