Sukses

Lincahnya si Joki Kecil Saat Lakukan Tradisi Main Jaran

Keunikan pada Main Jaran ini terletak pada Jokinya. Seluruh Joki adalah anak-anak umur dua tahun hingga lima Tahun.

Liputan6.com, Sumbawa Berbagai atraksi menarik ditampilkan pada perayaan Festival Moyo, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) di tahun 2014 ini. Salah satu atraksi tersebut bernama Main Jaran atau pacuan kuda.

Main jaran merupakan tradisi masyarakat Sumbawa. Tradisi ini sudah ada sejak beberapa puluh tahun yang lalu. Keunikan pada Main Jaran ini terletak pada Jokinya. Seluruh Joki adalah anak-anak umur dua tahun hingga lima Tahun.

Pada perlombaan tersebut, setiap  peserta menunggangi kuda sembari mengitari sirkuit sejauh 1 kilo meter (km) yang telah disediakan oleh panitia dan disaksikan oleh ratusan warga. Kuda yang tercepat mencapai garis finish akan terpilih menjadi pemenang.

"Yang mencapai garis finish pertama maka dia akan menjadi pemenang, jadi setiap joki harus berusaha memenangkan kudanya," ujar Ahmad, Salah seorang panitia main jaran kepada Liputan6.com belum lama ini.



Pantauan Liputan6.com, sebelum perlombaan dimulai, kuda kuda yang akan dilombakan diberikan pemanasan terlebih dahulu dengan cara dijemur dan dipecut sambil dipegang oleh pemiliknya. Jika kuda tersebut beringas, maka itu sebagai pertanda bahwa kuda tersebut siap untuk dilombakan.

"Kuda itu dipecut agar terbiasa dan larinya lebih cepat, dan tidak takut dengan orang banyak," Kata Sul salah seorang pemerhati main jaran.

Setelah semuanya siap, dengan pakaian tertutup dan helm, para joki cilik ini kemudian digotong oleh orang tua mereka untuk dinaikkan ke atas punggung kuda,dan menunggu perintah untuk memulai perlombaan. Setiap pertandingan terdiri dari enam peserta.

"Seluruh joki cilik itu sudah mahir dalam menunggangi kuda, karena sebelumnya mereka telah berlatih di lumpur," Imbuh dia.

Para pemenang Lomba akan mendapatkan hadiah yang beragam, Mulai dari Sepeda motor, Kulkas, TV, dan lain sebagainya. (Hans Bahanan/Ars)