Sukses

Ribuan Pembatik Pecahkan Rekor di Jogja

Sebanyak 3 ribu pembatik akan pecahkan rekor membatik di alun-alun Jogja

Liputan6.com, Yogyakarta 3000 pembatik akan memecahkan rekor MURI membatik pada kain terpanjang di Alun-alun Utara 2 Oktober 2014. Kepala Bidang Industri Logam Sandang dan Aneka Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Poli M.W Napitulu mengatakan akan melibatkan 20 Ikatan Kecil dan Menengah (IKM) batik di DIY dan juga pelajar, mahasiswa dan ekspatriat di Jogja. Ribuan pembatik ini nantinya masing-masing akan menyelesaikan kain yang sudah dipola sepanjang 1 meter dengan lebar 40 cm.

Poli mengatakan pemecahan rekor MURI ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap batik. Selain itu juga untuk mempromosikan Yogyakarta sebagai kota wisata. Acara ini nantinya akan dibuka oleh Gubernur DIY Sultan HB X yang akan mengawali membatik di Alun-alun Utara.

"Kita kan mengangkat tema gelora batik. Kita ingin mengangkat batik ke dunia setelah ditetapkan Unesco sebagai warisan budaya dunia tak bendawi. Sehingga gaungnya sampai ke tingkat dunia," ujar Poli di Disperindagkop DIY Selasa (30/09/2014).

Lebih lanjut Poli mengatakan dalam pemecahan rekor ini nantinya MURI akan melihat proses pemecahan apakah sudah sesuai dengan prosedur. Jika nantinya prosedur tersebut lolos maka pemecahan rekor MURI juga akan diberikan terhadap Pemda DIY sebagai Pemrakasa dan Disperindagkop sebagai penyelenggara.

Panitia MURI akan melihat apakah kain yang dibentangkan sesuai dengan kategori yaitu 3000 meter tanpa putus. Swlain itu pihak MURI juga akan melihat pencantingan atau pembatikan selesai dari awal hingga akhir. 

"Sebenarnya bukan rekor pemecahan MURI yang semata kita kejar tapi kita juga ingin mengangkat IKM batik dan mengenalkan batik Jogja. Sehingga ketika wisatawan ke Jogja maka dia akan mencari batik Jogja," ujarnya.

Poli melanjutkan selain agenda pemecahan rekor MURI Pemda DIY juga mempunyai agenda lain yaitu Yogyakarta dapat ditetapkan sebagai kota batik dunia. Penetapan ini masih menunggu pengumuman di Beijing China.

"Apakah DIY masuk ke Kota Batik dunia. Sekarang sudah dinilai oleh World Craft Council (dewan kerajinan dunia) yang akan diumumkan di Beijing China," ujarnya.

Sementara itu salah satu pelaku batik dan pelaksana acara Hendry Suprapto mengatakan para pembatik sebelumnya diajari membatik dengan zat pewarna alami diatas kain yang sudah diberi pola. Zat alami ini dipilih sesuai dengan tujuan acara yang mengedukasi masyarakat agar tidak mencemarkan lingkungan.

"Selain itu tidak ingin meninggalkan bahan beracun kepada anak cucu kita," ujar Hendry.

Hendry menyebut hasil 3000 kain yng sudah dibatik ini nantinya dapat digunakan untuk kemben, syal dan kimono. Proses rekor MURI ini kain sepanjang 3000 meter tersebut dapat diselesaikan dalam 1 jam.

"Bahkan salah satu buyer dari Jepang akan menjalin kerjasama dalam pengmbangan batik lebih mendunia. Mereka akan hadir saat pemecahan rekor," ujwrnya. (Fathi mahmud/Cyn)