Liputan6.com, Singapura Mahakarya orisinal dari sosok jenius paling terkenal di dunia, Leonardo da Vinci, akan hadir untuk pertama kalinya di Asia Tenggara di ArtScience Museum, Marina Bay Sands, Singapura mulai 15 November 2014 sampai dengan Mei 2015.
Pameran yang bertajuk 'Da Vinci: Shapping the Future' akan menjadi pameran besar yang menampilkan kehidupan, karya peninggalan dari Leonardo da Vinci.
Pameran ini akan menghadirkan 26 halaman asli dari Codex Atlanticus, sebuah catatan milik da Vinci, yang terdapat lukisan-lukisan dan tulisan-tulisan penting miliknya. Pada pameran tersebut terdapat juga enam lukisan orisinal dari School of Leonardo.
Codex Atlanticus yang dipamerkan di Museum ArtScience akan menyuguhkan kepada para pengunjung tentang wawasan yang kaya dalam seni da Vinci, ilmu pengetahuan serta daya tariknya terhadap alam.
Semua mahakarya yang ditampilkan di ArtScience Museum didatangkan langsung dari salah satu museum Renaissance terbesar di dunia yaitu Biblioteca Ambrosiana di Milan, Italia.
Pameran ini difokuskan pada lima kunci utama dari keahlian da Vinci yakni matematika, ilmu alam, teknologi, arsitektur dan musik. Dengan mengombinasikan karya orisinalnya dengan sebuah pameran interaktif, teknologi, film dan seni, pameran yang unik ini menawarkan pengunjung sebuah kesempatan yang unik untuk mengeksplorasi pengetahuan da Vinci yang telah mempengaruhi masa depan melampaui masa Renaissance.
“Tidak ada lagi tempat yang paling cocok untuk menghadirkan karya orisinal dari seorang seniman dan ilmuwan terbaik dunia, Leonardo da Vinci, selain di ArtScience Museum. Kami tidak hanya mengusung mahakarya dari sosok jenius terbaik dalam sejarah ini ke Singapura untuk pertama kalinya, tapi kami juga melakukan hal yang menekankan betapa berpengaruhnya Leonardo da Vinci dan karya-karyanya hingga sekarang,” kata Honor Harger, Direktur Eksekutif ArtScience Museum.
“Leonardo da Vinci adalah seorang visioner terdepan di masanya dan karyanya secara brilian mengilustrasikan adanya keterkaitan antara seni dan ilmu pengetahuan. Pameran ini merupakan representasi yang sempurna dari usaha berkelanjutan ArtScience Museum untuk menampilkan kreativitas dan keterhubungan antara seni, ilmu pengetahuan dan teknologi.”
“Kami sangat gembira untuk berbagi karya orisinal dari koleksi kami untuk dapat hadir di Singapura untuk pertama kalinya di depan pengunjung ArtScience Museum. Hal ini sangat cocok dengan misi museum untuk menceritakan kisah dari figur Renaissance terkenal dan mahakaryanya melalui perspektif ArtScience," Monsignor Franco Buzzi, Prefect dari Biblioteca Ambrosiana menambahkan.