"Resep dawet tidak berubah. Resepnya dari simbah. Dulu simbah berjualan sejak Pasar Gede ini berdiri. Waktu itu harganya masih pake uang sen-senan. Sekarang saya menjualnya Rp 7500 per mangkuk " tutur wanita yang sering disapa Bu Utik kepada Liputan6.com belum lama ini.
Ia menceritakan resep kuliner buatan simbahnya. Dawet telasih ini terdiri dari tiga komposisi yaitu tape ketan, jenang sumsum, ketan hitam, biji telasih, gula pasir dan santan. Bu Utik mengunggulkan dawet ini tidak menggunakan sakarin.
"Karena bebas sakarin dan menggunakan bahan-bahan yang alami, makanya dawet bisa tahan sehari. Terlebih jika santannya dipisah kemudian disimpan di kulkas, maka dawet bisa tahan dua hari, " ungkapnya.
Dawet ini cukup laris. Banyak pembeli yang tergoda untuk menikmati minuman tradisional. Pelanggannya tak hanya dari kalangan masyarakat umum, tetapi juga pejabat dan artis. Dulu sewaktu Joko Widodo menjabat Walikota Solo, dawet telasih menjadi langganannya.
"Dulu itu kalau ada tamu ke Pasar Gede, pasti diajak ke sini. Kadang kalau tamunya di Lodji Gandrung (rumah dinas Walikota), Pak Jokowi hanya memesan untuk dibawa ke sana, " jelasnya.
Selain Jokowi, pejabat dan artis juga sering menyambangi warung dawet ini. Seperti Christine Hakim, Angel Lelga, Indra Bekti, Anya Dwinof dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu. Selain itu juga ada wisatawan asing yang menjajal dawet ini.
"Bahkan ada bule yang sampai habis delapan mangkuk, " katanya. (Reza Kuncoro/Cyn)