Sukses

Kini Mendaki Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Makin Nyaman

Perbaikan fasilitas di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyusul kenaikan jumlah pengunjung yang datang.

Liputan6.com, Malang- Sejumlah fasilitas di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bakal diperbaiki. Hal itu menyusul semakin banyaknya jumlah pengunjung yang datang.

Selain itu, perbaikan fasilitas itu sebagai konsekuensi dari kenaikan tiket masuk taman nasional sejak Mei silam. Apalagi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari tiket pengunjung taman nasional juga semakin naik tiap tahunnya.

“Akan ada perbaikan dan penambahan fasilitas umum di kawasan taman nasional. Perbaikan dilakukan secara bertahap,” kata Kepala Balai Besar TNBTS, Ayu Dewi Utari, Selasa (28/10/2014).

Penambahan sarana umum misalnya akan dibangun pendopo berukuran 8x12 meter di Ranupani, Gunung Semeru. Pendopo ini dimaksudkan menjadi tempat peristirahatan bagi para pendaki, karena sebelumnya tidak ada fasilitas untuk istirahat.

“Sebelumnya tidak ada tempat istirahat, pendaki yang datang ya kleleran begitu saja di Ranupani,” ucap Ayu.

Selain itu, pada tahun depan juga diusulkan perbaikan jalan sepanjang 3 kilometer di Pos Jemplang – Watu Gede. Biaya perbaikan jalan ini diusulkan sebesar Rp 4 miliar dan diharapkan bisa direalisasikan pada 2015 mendatang.

PNPB yang diterima BB TNBTS dari tiket masuk pengunjung taman nasional cukup tinggi. Pada 2013 silam PNPB yang masuk sebesar Rp 5,8 miliar. Pada 2014 ini sampai dengan September kemarin sudah sebesar Rp 10,4 miliar.

Sementara untuk jumlah pengunjung di taman nasional pada 2013 silam sebanyak lebih dari 551 ribu pengunjung. Sedangkan pada 2014 ini hingga akhir September sudah sebanyak 422 ribu pengunjung.

Pergerakan perekonomian masyarakat di 4 kabupaten yang masuk kawasan taman nasional yaitu Malang, Lumajang, Pasuruan dan Probolinggo cukup pesat. Berdasarkan data BB TNBTS, pada 2012 hanya ada 200 Jeep milik masyarakat untuk mengantar pengunjung. Namun pada 2014 ini Jeep yang beroperasi sebanyak 800-1.000 Jeep. Untuk home stay dari awalnya sekitar 100 unit sekarang sudah sekitar 400 home stay bertebaran di empat daerah.

“Pesatnya pergerakan ekonomi masyarakat itu berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat juga,” tandas Ayu. (Zainul Arifin/Ars)