Sukses

Rosalindynata Gunawan Pilih Jadi Desainer Busana Anak-anak

Berikut ini adalah kisah tentang Rosalindynata Gunawan yang memilih untuk menjadi desainer busana anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta Saat berbicara tentang fesyen, pikiran Anda mungkin akan langsung tertuju pada busana-busana yang dibawakan oleh model-model seperti Gisele Bundchen atau Cara Delevingne. Tak dapat dipungkiri bahwa hingga saat ini dunia mode masih didominasi oleh karya-karya untuk orang dewasa.

Rosalindynata Gunawan adalah seorang desainer wanita yang kembali mengingatkan bahwa anak-anak pun punya taste of fashion. Wanita kelahiran 16 September 1988 ini membangun karirnya sebagai seorang desainer busana gadis cilik.

Bagaimana dirinya bisa sampai ke dunia rancang busana anak-anak? Apa hal yang spesial dalam merancang busana anak-anak? Apakah pekerjaan tersebut menyenangkan? Berikut ini adalah hasil wawancara Liputan6.com dengan Rosalindynata Gunawan pada Kamis (30/10/2014) di butik Bubble Girl Plaza Indonesia.

Bagaimana ceritanya bisa masuk dunia fesyen?

Saya sejak dulu suka dengan fine art. Melihat aktivitas om saya, Sebastian Gunawan, di workshop-nya serta gambar-gambar busana dan baju-baju di sana muncul ketertarikan pada dunia fesyen dalam diri saya. Serius dengan fesyen, saya berkuliah di Royal Melbourne Institute of Technology jurusan Fashion Design.

Apa sejak awal memang ingin menekuni bidang rancang busana anak?

Sebenarnya masuk ke bidang ini merupakan sebuah kebetulan. Label Bubble Girl dibuat oleh om Seba dan partnernya. Sekitar 3 tahun lalu, om Seba (Sebastian Gunawan) yang sangat sibuk mengurus berbagai labelnya menawarkan saya untuk jadi designer Bubble Girl. Sebelumnya selama 2,5 tahun, saya menjadi asisten om Seba. Kini saya adalah Head Designer dari Bubble Girl.

Saat terjun ke Bubble Girl saya belum yakin dengan pilihan memasuki dunia busana anak. Saya belum pernah mendesain baju anak sebelumnya. Tapi proses learning by doing membantu saya sampai pada saat ini.

Ke depannya saya akan fokus di bidang ini. Saya merasa sudah mengenal marketnya dan percaya bahwa saya bisa mengembangkan kemampuan saya di bidang ini.

Terkait dengan Seba, pernah merasa dibayangi oleh nama besarnya dalam berkarir?

Pada awalnya memang seperti itu karena nama Sebastian Gunawan sudah sangat besar di dunia fesyen Indonesia. Oleh karena itu saya berusaha untuk melakukan branding diri sendiri. Saya melihat om Seba sebagai partner karir. Dia mengajarkan saya banyak hal, dari mulai tentang desain, kedesiplinan, berelasi dengan orang lain, dan lain sebagainya.

2 dari 2 halaman

Hal Spesial dalam Merancang Busana Anak-anak

Hal Spesial dalam Merancang Busana Anak-anak

Sejauh ini apakah enjoy dengan profesi merancang busana untuk anak-anak?

Sangat enjoy. Saya termasuk orang yang cepat bosan. Kalau saya tidak enjoy dengan satu hal, saya pasti akan meninggalkannya.

Apa hal yang spesial dalam merancang busana anak-anak?

Spesialnya adalah bahwa saya bisa lebih luas bermimpi dalam merancang karena dunia anak masih sangat dekat dengan mimpi. Saya bisa buat busana anak sedalam mimpi yang dipunya.

Siapa yang sebenarnya klien busana anak-anak? Anak atau orangtua?

Saya pikir bahwa keduanya merupakan klien. Untuk saat ini, saya melihat bahwa anak-anak sudah berani menyatakan selera mereka.

Dalam mendesain baju anak-anak apakah melibatkan proses komunikasi dengan anak-anak?

Ya, terutama tentang kenyamanan. Nantinya jadi percuma bila bajunya dibuat sebagus mungkin tapi tak nyaman. Anak-anak tak akan mau pakai bila tak nyaman. Selain tentang kenyamanan, saya juga bertanya pada anak-anak tentang model-model yang mereka suka.

Anak seperti apa yang ingin ditampilkan dalam busana-busana rancangan Anda di Bubble Girl?

Anak perempuan dengan tampilan feminin namun tidak takut berekspresi, berpetualang, dan bermimpi. Dalam merancang busana anak, saya tidak ingin busana yang dibuat mendewasakan anak terlalu cepat.

Apa harapan untuk karir di masa mendatang?

Saya harap bisa semakin membangun Bubble Girl hingga dapat semakin diapresiasi bahkan hingga ke tingkat internasional.

(Fotografer: Panji Diksana - Liputan6.com)