Liputan6.com, Yogyakarta Sejarah Hari Ibu di Indonesia dapat ditelurusi jejaknya dari tahun 1928. Pada tahun tersebut, tepat tanggal 22 hingga 25 Desember dilaksanakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama. Adapun tujuan dari Kongres Perempuan ini adalah untuk mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan kaum perempuan serta sebagai wadah untuk menyatukan organisasi perempuan yang beragam.Â
Karena sarat dengan nilai sejarah, maka akan sangat baik jika memperingati Hari Ibu bukan hanya dengan cara mengistimewakan para ibu, melainkan juga menelusuri jejak perjuangannya melalui wisata sejarah. Salah satu tempat yang sangat cocok untuk hal ini adalah Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia yang terletak di Yogyakarta.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari situs resminya (http://pergerakanwanita.museumjogja.org/), museum yang terletak dalam kompleks Gedung Mandala Bhakti Wanitatama ini memang dibuat dengan tujuan sebagaimana sebuah monumen, yaitu untuk mengenang jasa-jasa perempuan.
Peletakan batu pertama museum ini dilakukan pada tanggal 22 Desember 1953 dan diresmikan pada masa Orde Baru pada 22 Desember 1983.
Dalam museum ini, kita bisa menemukan banyak bukti otentik peran perempuan, baik pada masa pergerakan hingga masa reformasi. Diantara bukti otentik tersebut adalah koleksi benda, foto, diorama hingga pakaian.
Total, museum ini memiliki 700 buah koleksi dan sekitar 2000 buku di perpustakaan yang juga merupakan bagian dari perpustakaan ini.
Bagi Anda yang berminat, museum ini terletak di Jalan Laksda Adisucipto Nomor 88, Yogyakarta. Hanya perlu merogoh kocek Rp 2000 untuk umum dan Rp 1000 untuk pelajar atau mahasiswa, Anda sudah bisa menelusuri jejak perjuangan kaum perempuan Indonesia dengan cukup lengkap.