Sukses

Bongkar Kenangan Tsunami Melalui Museum Tsunami Aceh

Peristiwa tsunami diabadikan dalam Museum Tsunami Aceh sekaligus sebagai sarana edukasi dan tempat perlindungan bahaya bencana alam.

Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi berkekuatan 9,1 SR tiba-tiba menggunjang bumi Serambi Mekah. Jalanan bergoyang, bahkan retak. Diri masih bertarung dengan kesulitan untuk berdiri, namun harus berjuang untuk berfokus pada suara teriak dan ledakan dari sumber air.

Ya, gelombang besar air laut tiba-tiba menghantam tanah dan berhasil menjelajahi hampir seluruh daratan Aceh. Air membawa pergi rumah, mobil, harta benda, bahkan kerabat.

Sekitar lebih dari 240 Ribu jiwa melayang karena peristiwa alam yang mengejutkan ini. Anak-anak kehilangan orang tua, orang tua kehilangan anak, adik kehilangan kakak, kakak kehilangan adik, dan sebagainya. Segala infrastruktur pun hancur dan luluh lantak.

Tepat 10 tahun yang lalu, peristiwa tsunami terjadi pada Minggu, 26 Desember 2004 dan sempat menggemparkan dunia. Kini Aceh sudah kembali bangkit, namun peristiwa tersebut tak akan pernah bisa dilupakan.

Tsunami yang telah memakan korban ratusan ribu jiwa ini pun diabadikan dalam sebuah museum bernama `Museum Tsunami Aceh yang terletak di dekat Lapangan Blang Padang, Jalan Sultan Iskandar Muda, Kota Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam atau berjarak sekitar 1 Km dari Masjid Raya Banda Aceh.

Museum ini buka setiap hari Senin-Minggu, kecuali Jum’at dari pukul 09.00-12.00 WIB dan 14.00-16.30 WIB.

Seperti yang dilansir dari laman IndonesiaTravel, Senin (22/12/2104), museum ini tak hanya sekedar monumen untuk mengenang peristiwa Tsunami saja, tetapi juga sekaligus memberikan pembelajaran mengenai bahaya gempa bumi dan tsunami, serta budaya.

Museum ini memiliki konsep bangunan yang sangat artistik dan futuristik. Bangunan juga dirancang layaknya bukit sebagai tempat perlindungan jikalau terjadi tsunami.

Tertarik berkunjung ke museum ini? Mari mengulik dalamnya museum ini terlebih dahulu.

2 dari 4 halaman

Puing-Puing Bersejarah

Seperti yang dilansir dari laman Xinhuanet, Senin (22/12/2014), tampak terlihat seorang pria melihat sebuah helikopter yang digunakan untuk mengevakuasi para korban dari reruntuhan. Helikopter ini ditempatkan di Museum Tsunami Aceh.

3 dari 4 halaman

Potret Peristiwa

Tampak terlihat berbagai potret saat dan pasca peristiwa terjadi ditampilkan di Museum Tsunami seperti yang dilansir dari laman Xinhuanet, Senin (22/12/2014).

4 dari 4 halaman

Tembok Nama Korban

Tembok ini dipenuhi oleh ukiran nama para korban tak selamat dari peristiwa tsunami seperti yang dilansir dari laman Xinhuanet, Jumat (26/12/2014).