Liputan6.com, Jakarta Memang tak bisa dipastikan bagaimana hidup kita akan berjalan. Namun jika sudah jelas memiliki passion di satu bidang maka memilih untuk menekuni bidang tersebut merupakan keputusan yang bisa membuat passion tersebut tereksplorasi lebih dini sehingga seseorang memiliki fokus karir sejak mula-mula.
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menekuni satu bidang adalah mengikuti pendidikan tinggi. Bila rancang busana adalah wilayah yang ingin Anda geluti, maka beberapa sekolah fesyen mancanegara berikut ini bisa menjadi pilihan.
Dari 50 nama sekolah yang tertera hanya sedikit yang berada di wilayah Asia dan Australia. Sebagian dari sekolah-sekolah itu menjadi tempat desainer-desainer Indonesia menempuh pendidikan. Salah satunya adalah Raffles Design Institute, Singapura, yang berada di urutan ke-50. Raffles Design Institute yang didirikan pada tahun 1990 ini menjadi tempat desainer Indonesia Hartono Gan menempuh studi fesyennya.
Advertisement
Di urutan ke-40 ada sekolah Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia. Cukup banyak desainer Indonesia yang merupakan alumni sekolah ini. Desainer Verena Mia meraih gelar Master of Fashion and Textiles dari RMIT. Amanda Rahardjo dan Rosalindynata Gunawan juga merupakan desainer yang mengikuti studi fesyen di RMIT. Banyak lulusan RMIT yang bekerja di rumah mode ternama seperti Dior, Lanvin, Louis Vuitton, Versace, Alexander McQueen, dan lain sebagainya.
Fashion Institute of Design and Merchandising, Los Angeles, Amerika, berada di posisi ke-16. Didirikan pada tahun 1969, sekolah fesyen yang beberapa kali menjadi tempat syuting Project Runway ini memiliki sebuah museum yang memiliki koleksi busan tahuna 1800-an hingga kini. Desainer Indonesia yang menempuh studinya di sekolah ini adalah Vinora.
Meski disebut sebagai pusat mode dunia, kota Paris hanya menyumbang 4 nama sekolah di daftar ini. Di urutan ke-12 pada daftar tersebut ada sekolah Ecole de la Chambre Syndicale, Paris, Prancis. Sederet nama besar dunia fesyen dicetak oleh sekolah yang didirikan tahun 1927 ini. Sebut saja desainer Andre Courreges, Issey Miyake, Valentino, Yves Saint Laurent, Valentino Garavani, dan Karl Lagerfeld. Desainer Indonesia, Yogie Pratama, merupakan lulusan sekolah ini.
Desainer Indonesia, Toton, menempuh jenjang pendidikan fesyen di Parsons The New School for Design, New York, Amerika. Tempat Toton belajar fesyen ini berada di urutan ke-3 daftar sekolah fesyen terbaik 2014 versi Fashionista.com. Sekolah yang berdiri sejak tahun 1896 ini juga merupakan sekolah bagi Donna Karan, Marc Jacobs, Tom Ford, Narciso Rodriguez, Alexander Wang, Anna Sui, Jason Wu, Jenna Lyons (J.Crew), Jack McCollough & Lazaro Hernandez (Proenza Schouler), Doo Ri Chung, Prabal Gurung, dan lain sebagainya.
Di urutan ke-2 daftar ini adalah London College of Fashion, Inggris. Berbeda dari sekolah fesyen lain, ada banyak program yang ditawarkan sekolah ini, mulai dari desain hingga jurnalisme. Jimmy Choo, Jonathan Anderson, Nicholas Kirkwood, Sophia Webster, dan beberapa nama besar lain dunia fesyen berasal dari sekolah ini. Desainer Indonesia, Yenty Tan, pernah mengikuti short course di sana. Selain Yenty Tan, desaine Indonesia lain yang menempuh pendidikan di London College of Fashion adalah Biyan.
Yang berada di posisi nomor wahid dari daftar 50 sekolah fesyen terbaik 2014 versi Fashionista.com adalah Central Saint Martins. Desainer Stella McCartney, John Galliano, Alexander McQueen, Phoebe Philo, Christopher Kane, Zac Posen, Jenny Packham, Jonathan Saunders, Riccardo Tisci merupakan lulusan-lulusan Central Saint Martins. Pada Mei 2014, sekolah ini kehilangan seorang profesor yang banyak memberi kontribusi. Ia adalah profesor Louise Wilson.
Untuk mengetahui daftar lengkap 50 sekolah fesyen terbaik 2014 kunjungi Fashionista.com.