Sukses

Gunung Gamalama Status Siaga, Garuda Indonesia Tunda Terbang

Tingginya aktifitas Gunung berapi Gamalama di Ternate pemerintah setempat terpaksa menutup bandara Sultan Baabullah dan pelabuhan.

Liputan6.com, Jakarta- Tingginya aktifitas Gunung berapi Gamalama di Ternate selama sepekan terakhir membuat pemerintah setempat terpaksa menutup bandara Sultan Baabullah dan sejumlah titik pelabuhan.

Bahkan Notification to Airman (NOTAM) No. C.0730/14 yang juga didukung oleh hasil pengamatan VAAC (Volcanic Ash Advisory Center) yang berlokasi di Darwin, Australia, menegaskan bahwa maskapai penerbangan dilarang terbang menuju wilayah ini terkait dengan keselamatan penumpang dan awak pesawat.

Salah satu maskapai penerbangan yang terpaksa membatalkan seluruh jadwal dari dan menuju Ternate adalah Garuda Indonesia. Berdasarkan siaran pers yang diterima oleh Liputan6.com, Rabu (24/12/2014), penerbangan dari dan menuju Ternate yang akan dibatalkan tersebut adalah sebagai berikut : GA 648 rute Jakarta – Ternate dan GA 649 rute Ternate – Jakarta, GA 7642 rute Ambon – Ternate dan GA 7643 rute Ternate - Ambon, GA 684 rute Menado – Ternate dan GA 685 rute Ternate – Manado, serta GA 660 rute Makassar – Ternate dan GA 661 rute Ternate - Makassar.

Sebelumnya, mulai hari Jumat (19/12/2014) lalu, Garuda Indonesia telah melakukan pembatalan penerbangan dari dan menuju Ternate hingga hari Minggu (21/12/2014) karena ditutupnya bandara Sultan Baabullah Ternate akibat dampak meletusnya gunung Gamalama. Namun ternyata, jadwal penutupan tersebut terpaksa diperpanjang akibat situasi yang masih kondusif.

Terkait pembatalan jadwal penerbangan dari/ke Terante akibat tingginya aktivitas di Gunung Gamalama, maka Garuda Indonesia menetapkan kebijakan pembebasan biaya untuk Biaya pembatalan, Perubahan jadwal/rute, Biaya pengembalian, Biaya administrasi, Biaya penalti (biaya perubahan/pembatalan) untuk tiket yang dikeluarkan EFF untuk jadwal penerbangan dari dan menuju Ternate.

Dalam keteranngan medianya dinyatakan bahwa kebijakan pembebasan biaya tersebut berlaku bagi penumpang Garuda Indonesia yang melakukan perubahan atau pembatalan penerbangan dari dan ke rute tersebut di atas untuk Periode Penerbangan 19-25 Desember 2014 dengan melampirkan dokumen pendukung seperti email/telex perihal pembatalan penerbangan.

Meski demikian, dinyatakan oleh Pujobroto, Corporate Communications Garuda Indonesia melalui keterangan medianya, Garuda Indonesia akan terus memonitor situasi dan perkembangan berkaitan dengan aktivitas gunung Gamalama, dan akan terbang kembali ke Ternate setelah bandara Sultan Baabullah dinyatakan dibuka kembali oleh otoritas yang berwenang.