Liputan6.com, Banten- Provinsi Banten yang identik dengan nuansa religiusnya kini akan memiliki ikon wisata religi baru setelah Masjid Agung Banten Lama yang berlokasi di Kota Serang. Iko wisata religi baru tersebut adalah Masjid Terapung Banten (MTB) yang berlokasi di Kampung Sirih Cibereum, Desa Kamasa, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.
"Mengoptimalkan potensi laut dari darat dan perairan. Sehingga ada wisata religi nya," kata Heldy Agustian, ketua pembangunan MTB di lokasi ground breaking atau peletakan batu pertama, awal pekan ini.
MTB sendiri dibangun oleh Yayasan Al-Bahru Banten yang sudah direncanakan pembangunannya semenjak tahun 2012 dan sudah beberapa kali pindah lokasi, seperti yang sebelumnya berada di wilayah Pegadungan, Anyer. Soft launchingnya sendiri sudah dilakukan pada tanggal 6 Juni 2012 dan Grand Launching pada 20 Juni 2012 lalu. "Kalau di tempat yang lama 40 persen di laut, 60 persen di darat, di tempat ini, 100 persen di laut," terangnya.
Masjid Terapung Banten ini akan memakan lahan seluas 1,4 hektar dengan total biaya pembangunan sekitar Rp 100 miliar. Dana sebesar itu diperoleh melalui sumbangan berbagai macam pihak, seperti dari Kabupaten Serang sebesar Rp 3 miliar, Korpri Kabupaten Serang Rp 1,7 miliar, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten Rp 10 miliar, dan melalui masyarakat umum yang totalnya mencapai Rp 19 miliar. "Untuk pengumpulan dana melalui gerakan Gassebu, gerakan sejuta umat seratus ribu," tegasnya.
Pembangunan Masjid Terapung Banten yang akan diberi nama Masjid Fauqal Bahri Al Bantani dan akan dilengkapi oleh berbagai macam fasilitas, seperti tempat pendidikan, perpustakaan, aula pernikahan, dan penginapan yang bernuansa Islami.
Baca Juga
Embay Mulya Syarif, salah satu tokoh pendiri Provinsi Banten yang juga tergabung dalam panitia pembangunan masjid, mengatakan, Banten dengan garis pantai sepanjang 500 kilometer lebih, memiliki potensi wisata yang sangat besar. Dengan demikian, masjid terapung Banten ini diharapkan menjadi salah satu tempat wisata religi di provinsi paling barat Pulau Jawa. Sedangkan masyarakat yang akan menuju ke bagian masjid utama yang berlokasi diatas laut akan dihubungkan oleh jembatan. Lokasi MTB yang ada di daratan dan lautan ini memiliki makna proses manusia berubah dari alam dunia ke alam akhirat.
Â
Masjid ini sendiri akan memiliki 3 kubah dan mampu menampung sebanyak 1.376 orang jemaah. Sedangkan masjid utama memiliki luas bangunan 1.200 meter persegi dan memiliki lahan parkir 2.500 meter. Menariknya, pada kubah bagian atas, akan dipasang teropong untuk melihat erupsi Anak Gunung Krakatau.
Advertisement
"Bisa untuk wisata, bisa untuk beribadah, bisa untuk kegiatan masyarakat lainnya. Mudah-mudahan tiga tahun selesai pembangunannya," kata Bupati Serang, Ahmad Taufik Nuriman. Bahkan, lanjut Ahmad, Masjid Terapung Banten diharapkan dapat memperkuat nilai religius di tengah-tengah masyarakat Banten yang dikenal sebagai provinsi Seribu Kyai, Sejuta Santri.