Sukses

Demam Film The Hobbit, Wisatawan Ramai Kunjungi Lokasi Syuting

Demam film The Hobbit, wisatawan ramai kunjungi lokasi syuting yang berlokasi di Selandia Baru.

Liputan6.com, Selandia Baru Film series The Hobbit yang disutradarai dan diproduseri oleh Peter Jackson telah berhasil mengguncang dunia perfilman Hollywood. Film yang dikategorikan ke dalam film fiksi fantasi dan petualangan ini telah keluar di layar lebar sejak tahun 2012 dengan judul, “An Unexpected Journey”, lalu disusul dengan seri keduanya yang berjudul ‘The Desolation of Smaug’ di tahun 2013 dan yang terkini ‘The Battle of the Five Armies’ di tahun 2014.

Film seri tersebut dibuat untuk menceritakan lebih jauh kehidupan para hobbit 60 tahun sebelum terjadinya tragedi- tragedi di film ‘Lord of The ring’. Dua film tersebut berhubungan satu sama lain, namun perilisan film Lord of the Ring mendahului film seri The Hobbit.

Sehubungan dengan hal tersebut, Peter Jackson, sebagai orang Selandia Baru, ingin menjadikan negaranya sebagai tempat syuting film tersebut. Di tahun 2011, sang produser mengunjungi Wellington yang berlokasi di bagian selatan Selandia Baru untuk survei lokasi tersebut. 

Ia pun kemudian menjadikan lokasi tersebut sebagai salah satu lokasi syuting yang berbentuk studio. Jadi, beberapa adegan di dalam film yang cukup rumit interiornya diganti oleh green screen di dalam studio di daerah Wellington itu. Lokasi lain yang ia dan timnya gunakan termasuk, Taupo, Tekapo, Takaka, Mangotaki, Mount Aspiring National Park, Te Anau, Fiordland, Greenstone, Takaka, Waikato, ohakune, Otago, Marlborough, Middlemarch, Mount Ruapehu dan Wanaka.

2 dari 5 halaman

Lokasi Hobbiton

 Namun, di antara sekian banyak lokasi syuting, lokasi yang paling sering digunakan dan yang paling popular digunakan adalah lokasi syuting yang berada di Waikato, di kota Matamata dimana di dalam film The Hobbit tersebut disebut sebagai Hobbiton. Di dalam film The Hobbit dan film Lord of The Rings, Hobbiton sendiri digambarkan sebagai suatu lokasi dimana para hobbit berdomisili.

Lain halnya seperti Lord of The Rings, lokasi syuting di Matamata ini tidak diubah seperti semula sebagaimana tempat aslinya sebelum dijadikan set syuting. Sang produser dan timnya bersikeras untuk tetap menjaga keaslian set tersebut apa adanya. Berbulan- bulan tim mereka mengkonstruksi rumah- rumah Hobbit yang berbentuk sangat unik dan bertemakan alam bebas. Properti yang digunakan juga sangat rumit sehingga dalam proses pembuatannya pun para kru membutuhkan waktu yang lama dan ketekunan dalam merangkainya.

3 dari 5 halaman

Dijadikan Lokasi Wisata

Suksesnya film tersebut dan rumitnya pembuatan film yang bertemakan fantasi tersebut membuat sang sutradara ingin menjadikan tempat tersebut sebagai set permanen untuk syuting ke depannya.

Akhirnya, tempat tersebut dijadikan sebagai lokasi tur wisata untuk para fans film The Hobbit dari seluruh dunia, termasuk orang- orang yang penasaran dengan cara dan tempat pembuatan film trilogi itu.

4 dari 5 halaman

Ribuan Pengunjung

Setiap harinya pengunjung yang berwisata ke tempat ini bisa mencapai 3000 orang. Seorang tour guide akan memandu setiap kelompok yang datang dan dijelaskan satu per satu identitas setiap lokasi dan kapan lokasi di film The Hobbit tersebut digunakan. Tempat ini pun dinamakan Hobbiton. Bus berlambangkan Hobbiton dan para petugas di dalam pun mengenakan seragam Hobbiton.

"Kami memberikan kesempatan tur di tempat syuting Hobbiton yang digunakan sebagai set untuk film The Hobbit trilogy. Biasanya, tur berlangsung selama 2 jam dan bisa menampung 40 orang setiap 2 jam tersebut. Kami juga bisa menampung jumlah yang lebih sedikit atau yang lebih banyak dan juga ada pilihan untuk opsi makanan sebagai salah satu paket turnya. Kami berlokasi di Matamata yang bisa ditempuh selama kurang lebih 2 jam dari kota Auckland," ucap Mitchell selaku tourguide di Hobbiton, belum lama ini.

5 dari 5 halaman

Sensasi yang Berbeda

Mengunjungi lokasi syuting tersebut pengunjung akan mendapatkan sensasi yang berbeda. Ini dikarenakan, keindahan yang diberikan, keaslian suasananya yang seakan membuat pengunjung merasa seperti salah satu Hobbit dan juga kerja keras para petugas dalam menjaga alam dan tanaman beserta binatang- binatang di dalamnya sangat mengesankan.

Kota Matamata dapat ditempuh selama 2,5 jam dari kota Auckland. Tempat tersebut sangat jarang terkena hujan, membuat tur semakin ramai karena tidak ada hambatan dari hujan. Berbagai macam individu segala umur dapat menikmati alam dan juga mendapatkan pengetahuan lebih mengenai film The Hobbit. (Adanty Amora/Ars/Igw)

Video Terkini