Liputan6.com, Jakarta- Dalam arsitektur sebuah rumah, atap memiliki peran penting untuk menjaga rumah dari terpaan panas dan hujan. Dalam kaidah budaya, setiap suku memiliki bentuk atap rumah yang khas, seperti atap melengkung di rumah tradisional Tionghoa atau atap khas rumah joglo.
Menurut Sidhi Wiguna Teh, pendiri Indonesia Feng Shui Architect, sebagaimana dilansir melalui Rumah.com, bentuk atap melengkung di tradisional Tionghoa sebenarnya hanya berkenaan pada adat dan budaya dan tidak berpengaruh pada aliran energi.
Meski demikian, pengaruh atap terhadap feng shui sebuah rumah, lebih disebabkan bentuk dan proporsinya. Jika proporsi atap cukup dominan, maka pengaruhnya lebih besar.
Sudut kemiringan atap juga tidak boleh terlalu runcing atau terlalu landai. “Sudut kemiringan yang ideal adalah sekitar 30 derajat—sementara arsitek biasanya membuat sudut kemiringan antara 22,5 – 30 derajat,” kata Sidhi.
Seperti apakah jenis dan bentuk atap rumah menurut kaidah feng shui dan apa manfaatnya bagi Anda?
Atap Limas
Atap Limas
Bentuk limas merupakan model atap rumah yang paling umum digunakan. Bentuk ini tidak memiliki potongan. Bahkan jika dilihat dari atas, berbentuk persegi panjang.
Dikatakan oleh Sidhi Wiguna, bentuk atap limas yang ideal adalah jika perbandingan lebar dan panjangnya adalah 2:3. Atap jenis ini biasanya akan diikuti oleh denah rumah yang bagus: yakni persegi atau huruf 'O' yang memiliki patio yang membuat cahaya matahari dan air hujan masuk ke dalam rumah.
Advertisement
Atap Lingkaran
Atap Lingkaran
Dipaparkan oleh Sidhi, atap rumah berbentuk lingkaran menurut feng shui tidak bagus, karena akan menyebabkan energi menjadi tidak terfokus dan terpecah.
Selain itu, atap model ini juga membuat denah bangunan menjadi kurang sedap dipandang.
Atap Berbentuk L
Atap Berbentuk L
Rumah moderen kini banyak menggunakan atap berbentuk seperti huruf L. Padahal ini kurang ideal, karena ada sektor energi feng shui yang hilang.
Untuk mengakalinya, Sidhi menyarankan atap bisa ditutup dengan talang beton keseluruhan, kemudian diatasnya dibuat atap yang tetap berbentuk persegi panjang. Konsekuensinya, luas atap jadi lebih sempit.
Advertisement