Sukses

Gedung Kesenian Jakarta Dicat Ulang

Sebagai upaya regenerasi bangunan bersejarah, AkzoNobel mencat ulang Gedung Kesenian Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Bangunan bersejarah punya nilai penting bagi peradaban manusia. Baik nilai sejarah itu sendiri yang darinya bisa dipelajari berbagai hal untuk membangun masa depan yang lebih baik, maupun juga nilai estetika-nya. Keberadaan bangunan-bangunan bersejarah itu perlu dirawat.

Salah satu bangunan bersejarah yang ada di Jakarta adalah Gedung Kesenian Jakarta. Gedung yang dibangun pada tahun 1814 pada masa kolonial Belanda ini dikenal sebagai gedung teater tertua di Jakarta. Sampai saat ini, Gedung Kesenian Jakarta masih digunakan sebagai tempat pertunjukan seni drama, sastra, musik, dan lain sebagainya.

Sebagai upaya melestarikan bangunan bersejarah, AkzoNobel (perusahaan yang menaungi merek cat Dulux) berinsiatif untuk meregenerasi Gedung Kesenian Jakarta melalui kegiatan pengecatan ulang gedung tersebut. Seperti dilansir dari rilis media yang diterima Liputan6.com pada Rabu (14/1/2015), pengecatan tersebut dimulai pada 10 Januari 2014.

Program pengecatan tersebut merupakan wujud dari program Human Cities Initiative dari AkzoNobel. “Ide Kota Humanis dari AkzoNobel dibuat untuk menjawab tantangan di abad 21. Agar kami dapat membantu menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat antara kota dan masyarakatnya, serta mewujudkan lingkungan yang lebih humanis,” jelas Jun De Dios, Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia).

Kegiatan pengecatan ini mendapat apresiasi positif dari Bambang Subekti selaku Direktur Gedung Kesenian Jakarta dan Purba Hutapea yang merupakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Gedung Kesenian Jakarta bukan bangunan bersejarah pertama yang diregenerasi oleh AkzoNobel. Pada tahun 2009 kegiatan pengecatan dilakukan pada Museum Fatahillah. Balai Pemuda Surabaya dan Benteng Rotterdam Makasar diregenerasi pada tahun 2010.