Sukses

Tips Atasi Kecanduan Belanja

Bagaimana seharusnya menyikapi sifat kecanduan belanja?

Liputan6.com, Jakarta Masa-masa mengerikan bagi mereka pecinta belanja memang sudah terlewati, seperti diskon pada akhir tahun. Namun, hal ini tidak berhenti sampai di sini saja. Beberapa perayaan besar seperti hari Valentine, Imlek, hingga Idul Fitri masih ada di hadapan mata dan telah siap menanti.

Sekitar lima persen dari orang Amerika menderita keinginan belanja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan uang yang digunakan untuk berbelanja melebih pendapatan mereka. Hal ini seperti yang diungkapkan Terrence Shulman, pendiri The Shulman Center for Compulsive Theft, Spending & Hoarding based di Franklin, Michigan, Amerikat Serikat.

Keranjingan belanja ini bisa berakibat buruk pada keuangan Anda. Tak hanya melebih budget, tetapi adanya kemungkinan terlilit hutang pun cukup tinggi.

Seperti yang dilansir dari laman Money.usnews, Selasa (10/2/2015), tanda-tanda bahwa seseorang kecanduan belanja adalah ketidakmampuan untuk menghentikan diri untuk melakukan pembelian, mengalami konflik dengan orang yang dicintai atas pengeluaran, dan berbohong tentang belanja.

Bagi Anda yang ingin keluar dari kebiasaan untuk berbelanja, berikut tipsnya:

1. Beritahu

Beritahu pada diri sendiri atau orang lain yang memiliki kecanduan berbelanja bahwa mereka kerap lepas kendali.

2. Memberikan bantuan

Mengambil beberapa buku tabungan atau menyimpan sebagian uang mereka, dapat membantu mereka untuk mengontrol keadaan keuangan. Jika terlalu sulit dilakukan, serahkan pada seorang ahli keuangan.

3. Pertimbangkan terapi.

Mengatakan pada terapi perilaku kognitif dapat mendorong untuk memahami perilaku mereka dan bagaimana konsekuensi jangka panjang mereka. Beberapa dari mereka mengajarkan keterampilan dalam mengatur uang tunai, menahan menggunakan kartu kredit, dan tidak pergi berbelanja jika sedang tertekan.

4. Cari Aktivitas Baru

Para pecandu belanja sering kali membutuhkan kegiatan dan pertemenan baru untuk menyingkirkan kebiasaan buruk mereka. Aktivitas tersebut bisa saja terkait dengan olahraga, masuk komunitas, dan berbagai hal lainnya.

Video Terkini