Liputan6.com, Lombok- Core event "Bau Nyale" atau menangkap cacing laut sukses digelar warga Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebelum dimulai, ribuan warga Lombok memadati pinggir pantai Seger, tempat berlangsungnya ritual tradisi unik tersebut.
Pantauan Liputan6.com, sekitar dua jam sebelum dimulainya puncak acara "Bau Nyale" jalanan menuju ke pantai Seger terlihat padat. Ribuan pengunjung berdesak desakan di sepanjang pinggir pantai.
Tampak muda mudi menunggu waktu dimulainya acara dengan bersiap-siap sambil membangun tenda-tenda kecil di pinggir pantai. Sebagian dari mereka membawa perlengkapan untuk menangkap nyale seperi jaring dan ember.
"Sorok (Jaring) nya saya bawa dari rumah, embernya juga. Ini acara sekali setahun, jadi mau gak mau saya datang meske malam hari," ujar Rifai, salah seorang warga yang ingin menangkap nyale, Senin (10/2/2015) malam.
Selain Rifai, hal senada juga diungkapkan Maryanah, warga desa Pujut, Kecamatan Pujut Lombok Tengah ini sengaja datang ke puncak acara "Bau Nyale" bersama keluarga hanya untuk menangkap Nyale atau Cacing laut.
Bau Nyale” atau menangkap cacing laut adalah sebuah ritual unik masyarakat kabupaten Lombok Tengah yang dilakukan sejak ratusan tahun silam. Ritual bau nyale ini biasanya berlangsung setengah jam sebelum fajar.
Konon nyale atau cacing laut yang ditangkap tersebut adalah jelmaan putri Mandalika yang memilih menceburkan dirinya ke laut karena bingung harus memilih satu di antara tiga pangeran yang ingin mempersuntingnya.
Berikut antusiasme warga Lombok mengikuti Festival Bau Nyale:
Advertisement
Foto: Hans Bahanan