Sukses

Ramalan Politik Indonesia di Tahun Kambing 2015

Menurut Suhu Naga, politik Indonesia di Tahun Kambing akan diisi dengan fenomena tanduk menanduk.

Liputan6.com, Jakarta Ke arah mana perkembangan Indonesia akan dibawa salah satunya bergantung pada bagaimana pemerintahan negeri ini dikelola. Dan, bagaimana pemerintahan dijalankan akan dipengaruhi dengan situasi perpolitikan.

Ada banyak cara untuk menganilisis situasi perpolitikan Indonesia. Dari analisis itu kemudian bisa dibuat prediksi tentang kondisi politik seperti apa yang akan tercipta di tanah air. Dekat dengan perayaan Chinese New Year yang jatuh pada 19 Februari 2015, sebuah kacamata unik digunakan untuk melihat kondisi dunia politik Indonesia selama setahun ke depan.

Kacamata itu bernama Shio. Pada almanak Tiongkok, tiap tahun diasosiasikan dengan salah satu karakter dari 12 hewan, yakni Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi. Tahun ini adalah tahun Shio Kambing. Bagaimana kondisi politik Indonesia di tahun dengan karakter Shio Kambing ini?

Kamis (12/2/2015), Suhu Naga menuturkan kepada Liputan6.com mengenai bagaimana perpolitikan Indonesia pada tahun kambing ini. Menurut Suhu Naga, sebagaimana kambing memiliki tanduk, politik Indonesia akan diisi dengan fenomena tanduk-menanduk.

“Dua kepentingan besar akan beradu. Partai politik yang sebelumnya terpecah jadi 2 kubu bisa kembali mengalami perpecahan di tahun ini,” ucap Suhu Naga.

Menurutnya presiden dan para pemimpin daerah akan mendapat ujian dan bila mereka tak bisa menyelesaikannya, mereka akan lengser.

Lalu bagaimana dengan nasib KPK? Suhu Naga menilai tahun ini tahun yang genting untuk KPK. Lembaga anti korupsi ini akan terus menerus ditekan mulai kasus yang menimpa pimpinannya hingga keinginan untuk membubarkan KPK.

"Kita berdoa saja KPK tak bubar karena tahun Kambing ini banyak kepentingan yang saling beradu," ujar Suhu Naga.

Ia juga meramal Presiden Jokowi akan banyak mendapat rintangan dalam 1-2 tahun pertama kepemimpinannya. Perlu leadership yang kuat untuk Presiden Jokowi agar bisa meredam banyak konflik.