Sukses

Finalis Puteri Indonesia Farhannisa Bicara Kecantikan & Perempuan

Finalis Puteri Indonesia 2015 asal Sumatera Utara, Farhannisa Suri Maimoon Nasution, bicara kecantikan dan pandangannya tentang perempuan.

Liputan6.com, Jakarta Langkah Farhannisa Suri Maimoon Nasution, wakil Sumatera Utara, untuk meraih mahkota Puteri Indonesia 2015 terhenti semenjak namanya tak disebut di Top 10. Akhirnya adalah Anindya Kusuma Putri dari Jawa Tengah yang berhasil mengenakan mahkota itu.

“Saat nama saya tak disebut dalam 10 besar, saya bisa lapang. Yang terpenting saya sudah fokus untuk melakukan terbaik,” ucap Fanni, sapaan akrab Farhannisa, mengenai usahanya di pemilihan Puteri Indonesia. Bersikap positif dengan apa yang ia hadapi, Fanni bersama teman-teman lain yang tidak melanjutkan langkahnya justru memberi dukungan dan semangat bagi para puteri yang masih ada dalam kompetisi.

Dari segala proses yang dijalaninya dalam mengikuti pemilihan Puteri Indonesia yang dimulai dari perjuangannya di kontes Puteri Sumatera Utara, ada satu hal yang dipetik oleh Fanni. “Dari perjalanan saya menuju panggung Puteri Indonesia, saya jadi semakin meyakini bahwa segala sesuatu ada di tangan Tuhan dan yang perlu kita buat adalah melakukan yang terbaik,” ucap finalis yang berhasil meraih predikat Puteri Indonesia Favorit Kepulauan Sumatera di ajang itu.

Bermula dari impian gadis cilik kelas 6 SD di Medan yang melihat sosok cantik dan cerdas Artika Sari Devi dalam pemilihan Puteri Indonesia 2014, keinginan dan usaha Fanni untuk berada di ajang itu sudah membawanya berjalan jauh. Dari perjuangan menjadi Puteri Sumatera Utara ia kemudian berjuang di karantina Puteri Indonesia dimana ia mendapat teman-teman baru, penambahan wawasan, dan kemampuan public speaking, hingga akhirnya melangkah ke medan perjuangan di panggung final Puteri Indonesia.

Seusai mengikuti kontes kecantikan bergengsi di Indonesia ini, Fanni kembali ke rutinitasnya sebagai presenter jurnalistik di Liputan6.com. Meski dirinya bukan hadir sebagai seorang putri kecantikan saat bekerja, profesi di depan kamera yang ia tekuni tetap menjadikan tampilan wajah sebagai seuatu yang perlu diperhatikan. Untuk urusan kecantikan, Fanni menyatakan bahwa ia bukan tipe perempuan yang suka ke salon.

Gadis kelahiran 5 Mei 1992 di Medan ini lebih memilih bahan-bahan alami untuk kecantikan. “Saya biasanya minum jamu beras kencur untuk menyegarkan badan yang lelah. Untuk memilhara kesehatan kulit saya mengusahakan tidur cukup, banyak mengkonsumsi air putih. Saya juga berolahraga agar badan sehat. Setelah salat subuh saya lari pagi, kemudian sit up dan push up,” ucap Fanni membeberkan kiat-kiat kecantikannya.

Bicara tentang kecantikan dan perempuan, Fanni mengatakan bahwa menjadi perempuan bukan cuma soal menjadi cantik. Menurutnya perempuan harus berpikir cerdas dan berdikari. “Perempuan harus bisa menghargai dirinya sendiri, berani mengatakan tidak pada hal-hal yang tak sesuai dengan pandangannya,” pungkas Fanni menutup perbincangan bersama Liputan6.com pada Selasa (10/3/2015).