Fenomena batu akik tengah mewabah di seluruh Indonesia. Banyak masyarakat yang berlomba-lomba ingin memiliki batu mulia tersebut. Banyak sekali macam atau jenis batu mulia. Namun anda tentunya tidak mau tertipu dengan batu imitasi, bukan?
Menurut Gemologist PT Pegadaian, Legiyo Hery Susanto, jika ingin memastikan batu tersebut asli atau tidak bisa dilakukan dengan pengujian laboratorium.
"Dari hasil lab kita bisa mengetahui jenis batunya apa, kekerasannya, kecerahan hingga dimensi batu," ungkapnya dalam acara Seminar Batu Permata di Ruang Rapat I, Balaikota Bogor, belum lama ini.
Mengenal batu bisa dilihat dari sifat fisik dan sifat optiknya. Dalam sifat fisik dilihat dari warna, kekerasan, berat, jenis dan sistem kristal. Sedangkan sifat optik dilihat dari transparansi, luster, indek bias, dispersi.
Biasanya, batu asli terdiri dari minimal 2 warna. Jarang ada batu asli yang warna hanya 1 warna. Setidaknya ada 5 hal yang membuat batu mulia itu menarik, yakni karena keindahannya, langka, tahan lama, modis dan portabilitas.
Semakin langka batu mulia, semakin mahal harganya. Orang cenderung tertantang untuk memiliki karena tidak setiap negara memiliki hal ini.
"Jadi biasanya, harga sebuah batu permata atau akik dipengaruhi oleh kelangkaan batu. Semakin langka maka semakin mahal," ujar Legiyo, yang adalah seorang lulusan dari Asian Institute Gemological Science (AIGS), Bangkok, Thailand.
Batu Permata bisa menjadi sangat booming katena peran media. Batu ini bisa dijadikan perhiasan atau lambang gaya hidup, peningkatkan perekonomian, optimalisasi sumber daya alam, memiliki efek multi player, dan asyik dibicarakan.
"Jadi jika masyarakat yang ingin memiliki batu mulia, hendaknya lebih berhati-hati. Batu akik bisa diuji keasliannya di laboratorium batu," pungkasnya.
(Bima Firmansyah/ret)