Mengintip Kampung Indian Terpencil di Grand Canyon

Liputan6.com, Colorado- Meskipun menjadi salah satu tempat yang paling dikunjungi di Amerika Serikat, wilayah Grand Canyon di Arizona, masih memegang rahasia. Salah satunya adalah desa Indian Supai yang berlokasi di lereng Havasu Canyon, cabang sisi Grand Canyon.

Para suku Indian Havasupai ini telah tinggal di Grand Canyon untuk setidaknya 800 tahun terakhir. Havasupai berarti "orang dari perairan biru-hijau." Nama berasal dari perairan biru-hijau yang dinamis Havasu Creek yang mengalir melalui Havasu Canyon dan melalui Supai dan mengalir ke Sungai Colorado. Suku ini juga merupakan bangsa dengan suku paling sedikit di Amerika serikat, jumlahnya pun hanya 600 jiwa.

Sebelum kedatangan bangsa Eropa, suku yang menggunakan bahasa Yuman ini hidup dengan bercocok tanam. Jagung, labu, melon, dan kacang menjadi hasil panennya. Setelah panen saat musim dingin, mereka pindah ke tepi ngarai agar dapat berburu rusa dan kijang, sementara kaum perempuannya hidup dengan membuat keranjang anyaman yang cantik. Kini, suku Indian  Havasupai terus membudidayakan tanaman mereka dan keranjang anyaman, tetapi kini sumber utama pendapatan mereka adalah melalui pariwisata.

Dilansir melalui AmusingPlanet, lokasinya yang berjarak 13 kilometer dari jalanan terdekat di lereng Grand Canyon menjadi tantangan bagi para pecinta petualang. Satu-satunya cara untuk sampai ke desa ini adalah dengan menggunakan helikopter, mendaki, atau menunggang keledai sepanjang jalur Havasupai. Setiap tahunnya, lebih dari 20 ribu turis berkunjung ke desa ini.

Situs TripAdvisor menyebut favorit para turis adalah kealamian hidup suku ini, serta keindahan air terjun Havasu Canyon yang spektakuler. Supai adalah satu-satunya tempat di Amerika Serikat dimana pengantaran surat masih dilakukan oleh keledai. Para arkeolog menyebut bahwa Supai bisa jadi desa paling terpencil di Amerika Serikat. (Liz)