Sukses

Inilah 3 Danau Paling Berbahaya di Dunia

Inilah 3 danau yang sebaiknya tidak Anda kunjungi.

Liputan6.com, Jakarta Perasaan damai dan tenang sungguh terasa nikmat jika kita dapat berkunjung ke danau yang masih belum tersentuh oleh tangan nakal manusia. Penampakan air danau yang tenang adalah salah satu alasannya.

Namun, sejumlah danau di dunia justru menimbulkan bahaya mematikan. Beberapa hal tersebut diakibatkan oleh unsur alamiah yang terkandung seperti gas atau radiasi, dan beberapa juga disebabkan oleh ulah tangan manusia.

Nah, berikut terdapat tiga danau yang sebaiknya tidak Anda kunjungi karena bisa membahayakan diri seperti yang dilansir dari lamanm TheRichest, Rabu (15/4/2015):

2 dari 4 halaman

Boiling Lake

Boiling Lake

Boiling Lake atau Danau Mendidih, dari namanya saja danau ini sudah sangat mengerikan. Danau yang terletak di Pulau Karibia ini merupakan danau air panas alami terbesar kedua di dunia. Suhu air berkisar antara 82-92 derajat Celcius. Meskipun demikian, belum ada penelitian yang mencari tahu berapa suhu air di tengah-tengah sumber air mendidih seperti di foto.

Boiling Lake

3 dari 4 halaman

Mono Lake

Mono Lake

Danau ini terletak di kawasan Mono, California, Amerika Serikat. Danau yang memiliki tingkat garam cukup tinggi ini tidak dihuni oleh ikan, melainkan udang dan lalat alkali.

Sampai pada tahun 1941, perkembangan bisnis menjadi biang kedali berbagai lalat alkali keracunan dnegan karbonat, klorida, dan sulfat. Proyek restorasi akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk kembali menjernihkan wilayah ini.

Mono Lake

4 dari 4 halaman

Lake Nyos

Lake Nyos

Pada tahun 1986, danau ini meledakkan karbon dioksida ke dalam air. Kandungan air pun berubah menjadi asam karbonat. Peristiwa alam ini menewaskan ribuan orang dan hewan di sekitar danau. Hal ini dipicu karena kandungan karbon dioksida menyebabkan mereka kesulitan untuk bernapas.

Danau yang terletak di Nigeria ini pun menjadi ancaman jika ledakan bisa meruntuhkan dinding dan air mengalir bebas ke seluruh desa. Hal ini mungkin bisa menghancurkan sebagian masyarakat Nigeria.

Video Terkini