Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan mendatangkan kereta api uap tambahan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kereta uap yang rencananya akan didatangkan pada tahun awal tahun 2016 mendatang itu saat ini dipajang di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Sebelumnya Pemkot Solo telah memiliki kereta uap yang dikenal dengan Sepur Kluthuk Jaladara. Kereta kuno tersebut telah beroperasi sebagai kereta wisata sejak tahun 2009 lalu.
Executive Vice President Conservation and Herritage PT KAI, Ella Ubaidi mengatakan permintaan untuk mendatangkan kereta uap tambahan tersebut telah ditayangkan oleh Wali Kota Solo kepada pihak Kementerian Perhubungan. Kereta yang rencananya akan didatangkan ke Solo itu berada di TMII.
"Pak Wali sudah menyurati Kemenhub untuk mendatangkan kereta uap itu. Sebab, kereta tersebut dibawah pengelolaan Kemenhub," ujar dia, beberapa waktu yang lalu.
Dijelaskannya, loko kereta api uap itu masuk ke Indonesia sekitar tahun 1900. Sebelum dimuseumkan, kereta tersebut pernah melayani rute angkutan untuk wilayah Solo dan sekitarnya. "Seri loko kereta tersebut adalah D1410 dengan tipe roda gandar 2-2-T. Selain pernah melayani angkutan Solo dan Purwosari, kereta tersebut juga pernah untuk angkutan lintas Jawa," bebernya.
Lebih lanjut dia menjelaskan kondisi kereta uap itu masih terbilang bagus alias tidak terlalu rusak. Sehingga sebelum diangkut ke Solo, kereta tersebut akan direstorasi terlebih dahulu.
"Tahun ini baru akan dilakukan perencanaan untuk anggarannya. Setelah itu tahun depan dilakukan restorasi dan selanjutnya dikirim ke Solo," ucapnya.
Menurut Ella keberadaan kereta uap tambahan tersebut diharapkan dapat melengkapi keberadaan Kerata Uap Jaldara yang sudah ada di Solo. Rencananya kereta uap tambahan tersebut akan menjadi kereta wisata dengan jarak panjang, yakni Solo - Gundi - Kedungjati - Tuntang - Ambarawa.
"Kalau Kereta Uap Jaladara untuk jarak pendek, sedangkan kereta uap yang akan didatangkan ke Solo tahun depan itu untuk melayani jalur panjang. Jadi dari Solo bisa menuju museum kereta di Ambarawa dengan melalui Kedungjati," tuturnya.
Selain mendatangkan loko kereta uap, lanjutnya, PemkotSolo juga akan mendatangkan gerbong kereta kayu. Saat ini, gerbong tersebut kondisinya rusak dan tersimpan di Museum Kereta Api Ambarawa. Alhasil, sebelum dikirim ke Solo akan dilakukan perbaikan terlebih dahulu.
"Kayu-kayunya perlu diganti, semuanya kayu jati. Tapi kalau gerbong ini bisa (diperbaiki) lebih cepat, paling tiga sampai enam bulan sudah bisa dikirim," ujar Ella.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Solo, Yosca Herman Sudrajad mengatakan pihaknya perlu mendatangkan kereta uap tambahan. Pasalnya, kereta uap yang sudah ada saat ini sudah tidak mampu lagi memenuhi permintaan masyarakat.
"Nanti akan ada dua kereta uap yang akan beroperasi di Solo, yaitu kereta Jaladara dan satunya lagi kereta yang masih dalam proses itu," jelas Yosca. (Reza Kuncoro/ret)