Liputan6.com, Jakarta Teh hijau adalah jenis minuman yang banyak dinikmati orang di semua negara di dunia. Tak hanya menjadi sekedar minuman, teh hijau juga memiliki nilai budaya dan filosofi. Untuk hal ini, kita semua akan setuju. Walau manusia tetap akan bisa bertahan hidup tanpanya, teh hijau merupakan bisnis serius.
Teh hijau hanya tumbuh di 35 negara. Setiap tahunnya, dunia memproduksi rata-rata 4.907.104 ton teh, menurut hasil survey ITC tahun 2014. Sayangnya, produktivitas perkebunan teh di Indonesia masih rendah dengan rata-rata hanya 50% dari batas ekonomi. Dalam satu dekade terakhir, sebagian besar perkebunan teh mengalami kerugian. Hal ini disampaikan oleh Bapak Nurkori, Head of Marketing PT ABC Indonesia. Sebaliknya, konsumsi teh secara global terus meningkat.
Baca Juga
Indonesia masih mempunyai potensi dengan konsumsi DN yang meningkat. Menurut Bapak Teguh Kustiono, Direktur Perkebunan PT Chakra Dewata, belakangan ini popularitas teh hijau membludak di kalangan anak muda Indonesia, baik dari rasanya maupun aspek kesehatannya. Bukan tidak mungkin bagi kita untuk meningkatkan produksi teh hijau, seperti campuran teh hijau dengan buah atau tumbuhan lain -dengan alam Indonesia dan varietas tanaman yang khas.
Advertisement
Selain bermanfaat bagi kesehatan dengan antioksidan dan polyphenol, teh hijau juga cukup versatile dalam pengolahannya, di mana teh ini bisa diminum dengan susu, buah-buahan, madu, sampai rempah seperti mint dan kayu manis. (Ikr/ret)
Daun teh yang baru dipetik.
foto: Indy Keningar/Liputan6.com
Â
Â