Sukses

Bentuk Alis dari Masa ke Masa

Menebal, menipis, dan menebal lagi.

Liputan6.com, Jakarta Para wanita pasti mengenal alat-alat kecantikan seputar alis, seperti pensil alis, gel alis, sulam alis, dan cabut alis. Dalam dunia kecantikan, alis merupakan bisnis serius.

Jika di era 2010an ini orang-orang menginginkan alis tebal ala Cara DeLevingne, ada masa-masa di mana alis tipis diinginkan. Pada tahun 90an lalu, ada tren alis segaris yang digilai. Masih banyak lagi tren alis yang berbeda. Anda pun akan menyaksikan bagaimana tren alis menebal, menipis, dan menebal lagi.  Lalu, produk apa yang digunakan kaum wanita di era roaring twenties untuk membentuk alis mereka? Seperti apa bentuk alis yang dianggap ideal di era abad pertengahan?

Untuk kisah selengkapnya, simak ulasan dari goodhousekeeping.com, Jumat (8/5/2015) ini.

Mesir Kuno

Kaum pria maupun wanita di era ini berlomba-lomba membentuk alis tebal dan panjang. Mereka menggunakan karbon dan bahan black oxide untuk membuat garis mata. Ini dilakukan untuk penghormatan terhadap Dewa Mesir Horus. Fakta menarik lainnya, saat seekor kucing peliharaan meninggal, majikan dan seluruh anggota keluarga mencukur alis mereka sebagai tanda berkabung.

Yunani Kuno

Jika pada era sekarang bentuk alis menyambung dihindari, pada era ini kaum wanita menginginkannya. Mereka pun membentuk alis dengan bahan dupa warna hitam, bubuk, atau cat hitam.

Abad Pertengahan

Memang terdengar aneh, namun abad pertengahan merupakan era kejayaan dahi. Para kaum wanita mencukur alis dan bahkan bulu mata mereka! Rambut di garis rambut pun dicabuti untuk menampilkan bagian dari wajah. Ratu Elizabeth I terkenal dengan gaya ini.

Era Kolonial

Rambut mengembang dan kulit pucat merupakan tren pada era ini. Untuk menonjolkan itu, kaum wanita menggunakan pewarna gelap untuk alis mereka dan menggunakan pemerah pipi demi membuat wajah mereka lebih terdefinisi.

Era Victoria

Pada era ini, terlalu banyak menghabiskan waktu berdandan membuat seseorang diasosiasikan dengan pekerja seks. Para kaum wanita pun melakukan rutinitas kecantikan yang ringkas. Hasinya? Alis alami.

1920an

Bintang film bisu seperti Clara Bow mempopulerkan tren alis yang amat tipis dan seperti digambar dengan pensil. Kaum wanita juga menggunakan petroleum jelly untuk membuat alis mereka berkilau dan tetap di tempatnya.

1930an

Alis menukik dipopulerkan oleh para ikon kecantikan seperti Jean Harlow. Lucunya, tren ini membuat wajah terlihat terkejut senantiasa.

1940an

Setelah era mencabuti alis selesai, selebriti seperti Lauren Bacall datang dengan gaya lebih natural. Di era vintage ini, alis tebal dan berbentuk sama populernya dengan lipstik merah.

1950an

Tahun ini merupakan masa di mana pensil alis banyak dicari. Kaum wanita ingin memiliki alis tebal dan dramatis ala Audrey Hepburn dan Marilyn Monroe.

1970an

Baik kaum hippie, para ibu, wanita karir, atau supermodel menginginkan gaya natural dan segar dengan alis alami tanpa diwarnai ataupun dibentuk.

1980an

Moto fesyen tahun 1980 sepertinya "lebih banyak, lebih baik". Rambut mekar dan alis tebal pun menjadi tren. Brooke Shields pun menjadi trendsetter dengan alis "ulat bulu"-nya.

1990an

Tren memang selalu berputar, seperti alis tipis ala tahun 20an dan 30an yang kembali digandrungi pada era ini. Selebriti dengan gaya ini antara lain adalah Pamela Anderson, Drew Barrymore, dan Gwen Stefani.

2010an

Era modern ini merupakan waktu di mana teknologi kecantikan alis sudah begitu maju, seperti misalnya sambung alis dan bleaching alis. Namun, gaya yang paling diinginkan adalah alis tebal yang mendefinisikan wajah ala Cara Delevingne. (Ikr/ret)