Liputan6.com, Jakarta Saat si pewawancara bertanya mengenai hobi Anda, pertama-tama, Anda jangan berbohong. Kedua, sebutkanlah hobi Anda yang sebenarnya.
"Menonton film" bukalah hobi yang sebenarnya, kecuali Anda tahu rilisan film terbaru, siapa sutradaranya, gaya membuat film mereka masing-masing, genre film dasar, dan siapa yang berperan sebagai siapa dalam film tersebut. Sekedar ke bioskop setiap Minggu tidak termasuk sebagai hobi yang bisa disebutkan. Diceritakan oleh penulis di mashable.com, Senin (11/5/2015), saat ia dan temannya menyebut "menonton film" sebagai hobi di sebuah wawancara dari perusahaan perangkat lunak ternama, temannya ditanya siapa nama pemeran utama di film Shawshank Redemption, sedangkan ia ditanya mengenai form lengkap IMDb (situs database film), dan menilai keefektifan sistem penilaiannya.
Menulis dan membaca buku juka bukan hobi kecuali Anda bisa menambahkan kredibilitas di artikel Anda. Seorang pelamar yang mengaku hobinya "membaca buku" diminta untuk secara singkat menjelaskan plot buku A Thousand Splendid Suns dan apakah kisah itu mungkin terjadi di rumah tangga India modern. Intinya, berbagai hobi seperti "belanja", "fotografi", dan "menonton TV bukan termasuk hobi, kecuali Anda benar-benar bergairah terhadap kegiatan-kegiatan itu. Seperti jika Anda menjawab "belanja", Anda akan ditanya dan harus mengerti perbedaan antara sepatu sneakers dan sepatu olahraga. Intinya, Anda harus bisa memproyeksikan imaji diri Anda yang bisa menjadi ahli di bidang yang Anda. Beberapa hobi diasosiasikan dengan kesuksesan. Namun, ingatlah bahwa Anda harus jujur.
Advertisement
Terkadang, penilaian setiap orang berbeda. Di saat inilah Anda harus menyiasati kata-kata Anda, seperti, "saya senang melakukan programming 3D OpenGL, namun saya tidak cukup mahir untuk melakukannya untuk nafkah". Sedangkan jika Anda tidak memiliki hobi, itu bisa menjadi peringatan untuk beberapa pewawancara, bahwa Anda kurang bisa mengatur waktu untuk melakukan hal yang disukai di luar waktu kerja. (Ikr/ret)
Â