Sukses

Pentingnya UPS di Rumah Sakit

UPS sangat penting untuk Rumah Sakit.

Liputan6.com, Jakarta Jakarta, 12 Mei 2015 – Di Indonesia, masih sering terjadi insiden yang telah membahayakan kesehatan dan bahkan merenggut nyawa pasien di rumah sakit akibat gangguan atau pemadaman listrik. Gangguan listrik di tempat-tempat perawatan kritis seperti unit perawatan intensif (ICU) atau ruang bedah bisa berarti mempertaruhkan kesehatan, bahkan nyawa pasien.

“Di tengah insiden gangguan listrik yang dapat terjadi sewaktu-waktu di rumah sakit, dibutuhkan Uninterruptible Power Supply atau UPS handal yang dapat menyediakan run-time yang cukup agar dapat melakukan prosedur backup untuk membangkitkan listrik alternatif atau relokasi pelayanan kritikal jika diperlukan,” jelas Michael Kurniawan, selaku Vice President IT Business, Schneider Electric Indonesia, seperti dikutip dari rilis media yang diterima Liputan6.com.

Standar International Electrotechnical Commission (IEC) menetapkan bahwa pemasangan UPS di area-area yang dianggap kritikal di sebuah rumah sakit merupakan suatu kewajiban. Selain ruang operasi, unit gawat darurat, ICU, dan unit perawatan bayi, solusi UPS dapat memberikan dukungan uptime di beberapa area lain, sepertiMagnetic Resonance Imaging (MRI) dan Computerized Tomography (CT) scanners, Picture Archiving & Communications Systems (PACS), dan area suster jaga dan ruang administrasi.

UPS dari Schneider Electric dapat menjadi satu pilihan terkait hal tersebut. Dalam mendesain sistem UPS yang disesuaikan dengan kebutuhan maupun dalam paket standar, Schneider Electric memberi solusi UPS fasa tunggal dan fasa tiga untuk aplikasi layanan kesehatan sehingga dapat memenuhi standarfasilitas layanan kesehatan, seperti rumah sakit.

“Pilihan solusi UPS yang terandalkan mampu membantu pengelola rumah sakit melindungi manusia maupun asset rumah sakit serta menyalurkan daya listrik yang berkualitas, bahkan di situasi tersulit sekalipun. Rumah sakit akan terus siaga, sehingga memungkinkan lingkungan yang sangat aman untuk pasien, staf rumah sakit dan pengunjung,” Michael menyimpulkan. (bio/ret)