Sukses

4 Alasan Makanan Cepat Saji Kerap Bikin Lelah dan Sakit

Sebenarnya apa yang menjadikan makanan cepat saji lebih mudah membuat badan terasa lelah dan sakit?

Liputan6.com, Jakarta Meski telah dicampur brokoli, mentimun, atau sayuran hijau lainnya, reputasi makanan cepat saji tetap saja buruk. Meningkatkan berat badan, sering membuat lelah dan sakit adalah sederet ekses yang timbul akibat makanan cepat saji. Namun, sebenarnya mengapa reputasi buruk tersebut mencuat?

Jika dibandingkan antara salmon fillet dan chessburger, jelas kandungan sehat yang bisa diserap jauh lebih banyak salmon fillet. Namun, sebenarnya lima ons salmon fillet memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih banyak dibanding dengan cheeseburger yang ditawarkan merek makanan cepat saji.

Begitu juga dengan roti. Roti yang digunakan untuk makanan cepat saji dibuat dengan tepung, sirup jagung fruktosa tinggi, stabilisator, dan pengawet, yang sama sekali tidak menawarkan gizi baik.

Lantas, sebenarnya apa alasan makanan cepat saji lebih mudah membuat badan terasa lelah dan sakit? Berikut ulasan yang dilansir dari laman FoxNews, Kamis (4/6/2015): (auf)

2 dari 3 halaman

Alasan 1-2

1. Tinggi Gula

Kandungan gula tersembunyi di setiap makanan cepat saji, termasuk yang gurih, dengan tipe fruktosa yang sering ditemukan. Memakan banyak gula bisa menyebabkan diabetes dan obesitas, juga liver karena tipe fruktosa tersebut.

2. Tinggi Kandungan Bukan Makanan Alami

Kandungan makanan yang bersifat kimiawi banyak ditemukan di makanan cepat saji. Mulai dari tekstur, isi, bahan pengawet, rasa dan warna buatan. Makanan tersebut jelas tidak memberikan gizi bagi tubuh, justru bisa memicu munculnya kanker.

3 dari 3 halaman

Alasan 3-4

3. Memicu Rasa Ketagihan

Gula, garam, dan lemak akan menyenangkan otak dan seakan sebagai hadiah. Namun, hal tersebut akan membuat seseorang mengalami ketagihan dan bisa menyebabkan obesitas.

4. Tinggi Karbohidrat

Kardohidrat bisa didapat dari roti, ayam goreng, atau apapun yang disajikan oleh perusahaan makanan cepat saji. Karbohidrat akan terurai menjadi gula dan menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin. Memakanan karbohidrat memang bisa mendorong untuk energi lebih, tetapi beberapa saat kemudian dengan mudah Anda akan kehilangan nutrisinya.