Sukses

Muslim Papua Bakar Batu Sambut Ramadan

Ritual Bakar Batu dilaksanakan untuk menjalin tali silaturahmi komunitas muslim Papua sebelum memasuki Ramadan.

Liputan6.com, Jakarta Suara adzan Ashar berkumandangan dari Mushola Firdaus Asso. Mushola yang baru dibangun pada 2013 dan hanya berukuran 15x20 meter ini terletak di Kampung Mateo, Angkasa-Kota Jayapura, Papua. Meski kecil, Mushola Firdaus Asso menjadi salah satu tempat berkumpulnya komunitas muslim Papua yang berada di Jayapura.

Sejak 1981, komunitas muslim Papua Kampung Walesi, Kabupaten Jayawijaya, banyak yang hijrah ke Kota Jayapura. Mereka datang ke kota untuk tujuan sekolah dan bekerja. Hadiman Asso, Ketua Komunitas Muslim Papua di Jayapura saat ditemui awak Liputan6.com, Rabu (17/6/2015) mengungkapkan, saat ini jumlah muslim Papua yang berada di Jayapura lebih dari 600 orang, atau sekitar 80 kepala keluarga. Namun yang mendiami Kampung Mateo ada sekitar 64 orang dari 24 kepala keluarga.

“Saat ini kami adalah keturunan generasi ketiga Firdaus Asso, pemuda asal Kampung Walesi yang pertama kali hijrah ke Jayapura. Ini sebabnya, kami memberikan nama mushola tersebut dengan namanya, untuk menghormatinya,” lanjut Hadiman Asso.

Ada yang menarik dengan komunitas muslim Papua di Kota Jayapura. Menjelang puasa, komunitas ini juga menggelar ritual Bakar Batu. Dalam akar kabudayaan Papua, acara Bakar Batu kerap diselenggarakan tiap menyambut sesuatu yang dianggap spesial.

Muslim Papua melakukan ritual Bakar Batu sebagai ajang silaturahmi sebelum memasuki Ramadan.

Hadiman Asso mengungkapkan, ritual Bakar Batu dilaksanakan untuk menjalin tali silaturahmi sebelum memasuki Ramadan. Dalam acara Bakar Batu ini, umat muslim Papua saling memaafkan dan memberikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa kepada kerabat dan keluarga. “Setelah selesai melakukan puasa, kita bisa memberikan ucapan selamat atas kemenangan yang kita raih dalam menjalankan ibadah tersebut,” unkapnya kemudian. (Kat/Ibo)