Liputan6.com, Jakarta Jakarta Utara merupakan bagian penting bagi terbentuknya kota Jakarta sebagai satu kesatuan ibukota negara. Bukti kemegahan dan peran besar Jakarta Utara di masa lalu terlihat dari bangunan bersejarah yang ada di kawasan ini, seperti Museum Bahari, Masjid Luar Batang, hingga Pelabuhan Sunda Kelapa, yang mempunyai peran penting bagi terbentuknya Kota Jakarta.
Selain memiliki banyak bangunan bersejarah, kawasan ini juga diperkaya dengan berbagai warisan budaya tak benda, seperti kesenian Keroncong Tugu hingga berbagai resep kuliner tradisional khas pesisir. Untuk mengembangkan potensi kawasan Jakarta Utara menjadi salah satu tujuan wisata global, pemerintah kota setempat tengah membangun ’12 Jalur Destinasi Wisata Pesisir’.
Namun demikian, membangun ’12 Jalur Destinasi Wisata Pesisir’ bukanlah perkara mudah, banyak tantangan yang harus dihadapi pemerintah kotamadya Jakarta Utara. Saat ditemui Tim Liputan6.com di kantor walikota, Rabu (17/6/2015), Rustam Efendi, selaku Walikota Jakarta Utara mengungkapkan, masalah sampah pesisir dan banjir menjadi fokus dalam pengembangan kawasan Jakarta Utara menjadi salah satu detinasi wisata yang ada di Jakarta.
Advertisement
“Mau tidak mau kita harus mendisiplinkan masyarakat dan petugas juga. Masyarakat dilarang membuang sampah sembarangan. Kita juga sudah menggelar operasi tangkap tangan untuk yang membuang sampah sembarangan ke sungai. Petugasnya juga harus disiplin, angkut sampah harus segera, kalau dibiarkan kan akan semakin menumpuk,” ungkap Rustam Efendi.
Lebih jauh Rustam Efendi mengungkapkan tiga hal yang menjadi fokus pemerintahan Jakarta Utara dalam rangka membangun potensi wilayahnya menjadi salah satu destinasi wisata global. Ketiga hal tersebut antara lain penanganan sampah, penanganan banjir, dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. “Kalau semua ini kita lakukan, Jakarta Utara akan lebih menarik dan 12 destinasi wisata pesisir akan semakin berkembang,” tambahnya kemudian. (Ibo/Igw)