Liputan6.com, Jakarta Model kelahiran Amerika tahun 1969, Christy Turlington, mengungkap alasan kenapa dulu ia mundur dari dunia model pada saat karirnya berada di puncak. Waktu itu, tahun 1994, Christy berhenti membangun karirnya sebagai model fesyen untuk menempuh studi Comparative Religion and Eastern Philosophy. Itu adalah masa di mana rekan sesama model seperti Kate Moss dan Naomi Campbell berjaya.
Pada sebuah interview, Turlington bercerita bagaimana seseorang melihatnya berjalan kaki dengan tas punggung menuju tempat kuliah dan orang itu berkata, “Kasihan”. “Kasihan? Saya sedang menempuh pendidikan, bodoh!” ucap Turlington menirukan respons pikirannya saat itu. Sesi wawancara dari majalah kemanusiaan Citizen of Humanity ini dipandu oleh model Iman yang juga bercerita tentang keseimbangan karir dan kehidupan pribadi.
“Anda ingin karir? Silakan buat. Anda tak ingin punya anak? Maka janganlah punya anak. Anda tidak mau menikah? Maka janganlah menikah. Ketika Anda sudah melakukan sesuatu, Anda harus sadar bahwa semua bisa dikompromikan,” ucap Iman seperti dilansir Vogue.co.uk pada Rabu (24/6/2015). Iman akan berulang tahun ke-60 pada Juli 2015. Ia telah menekuni karir model sejak tahun 1970an ketika dirinya masih kuliah.
Dalam kesempatan itu, ia juga berbagi pengalaman soal orang-orang dari daerah asalnya, Somalia, yang mencibir keputusannya menjadi model fesyen, terutama atas alasan religius. “Saya selalu dikritik oleh Muslim Somalia untuk keputusan saya menjadi model, menikahi pria kulit putih, dan hal-hal lain. Mereka mengatakan bahwa saya akan masuk neraka. Menurut saya, itu urusan saya dengan Tuhan, mengapa mereka yang ketakutan?”
(bio/igw)