Liputan6.com, Jakarta Sekarang memang zamannya belanja online. Penjual online pun dituntut makin kreatif dengan dagangannya. Di balik itu semua, ada rahasia-rahasia kecil agar jualan online Anda makin laris.
Rahasia pertama, jika Anda ingin berbisnis online haruslah dikelola serius bukan sekedar coba-coba.
Pemilik toko online dari Fashion Online, Christina Sasmita memaparkan, jika Anda ingin serius berbisnis online maka itu harus dipersiapkan sejak awal. Kalau Anda mengabaikan langkah awal, besar kemungkinan orang-orang tidak akan melirik barang yang dijual. Hal ini tentunya harus dipikirkan serius bukan?
"Foto barang pakai model, jangan digeletakkan begitu saja. Bila tidak pakai model, tata barang secara rapi di meja. Soal harga jual, jangan terlalu murah atau mahal. Mungkin Anda berpikir, harga murah itu baik. Tergantung kualitas juga. Ini akan menjadi persaingan harga antar-toko online lainnya," jelas Christina di acara Women's Talk bertema `Jago Jualan Lewat Internet` sdi Brewerkz, Senayan City, Jumat (26/6/2015).
Cara mengemas barang pun mesti apik. Tidak sembarangan asal bungkus pakai kantong plastik hitam kresek. Selain itu, yang jadi incaran pelanggan biasanya diskon.
"Anda harus buat beberapa jenis diskon. Misal, diskon bagi pelanggan baru, pelanggan lama, atau pelanggan yang aktif berbelanja. Jadi, diskon itu tidak disamaratakan. Kesannya, kok enggak adil nanti," ujar Christina.
Keseriusan mengelola toko online juga dirasakan Rissa, salah satu peserta yang hadir. Ia menjual pakaian wanita di toko online miliknya bernama Demodacopia, yang dikelola di Instagram.
"Saya sudah 3 tahun di bisnis jualan online. Kerjanya gampang, tinggal klik aja di layar ponsel dan mengobrol (chatting) dengan calon pembeli. Omzet naik-turun. Tahun ini bisa dibilang ‘sepi’ dibanding tahun lalu. Ya, saya pikir, yang namanya jualan ya risiko dan tantangannya begitu. Tapi saya jadi lebih punya banyak waktu luang di rumah," ujarnya.
Selanjutnya ===> Perhatikan Keluhan Pelanggan
Perhatikan Keluhan Pelanggan
Perhatikan Keluhan Pelanggan
Saat menghadapi pelanggan yang protes karena barang yang dipesannya tidak sesuai harapan, Anda harus berkepala dingin dengan menghadapi pelanggan secara baik dan sopan. Hindari sikap kesal dan jadikan keluhan-keluhan pelanggan sebagai masukkan berharga.
"Lagi pula, tidak semua pelanggan yang complain. Misal, dari 10 pelanggan, satu atau dua orang yang komplen. Mungkin kita juga bertanya-tanya, apakah benar barang yang sampai ke pelanggan itu rusak. Atau kita merasa barang baik-baik saja. Triknya, kita bikin pelanggan buat catatan deskripsi dan bisa mengembalikan barang (refund)," ujar Christina.
Senada dengan Christina, Brand Manager Bukalapak.com, Oci juga menerapkan deskripsi dan pengembalian barang bila ada pelanggan yang komplen.
"Pihak kami akan menghubungi si pelanggan. Lalu ada semacam catatan pengisian buat deskripsi barang yang rusak. Pelanggan dipersilakan mengembalikan barang. Uang pun akan kami kembalikan,” ujarnya.
Selanjutnya ===> Jadi penengah
Advertisement
Jadi penengah
Jadi Penengah
Sementara situs jualan online Bukalapak.com menjadi penengah antara pemilik toko online dan pembeli. Brand Manager Bukalapak.com, Oci mengatakan, segala permasalahan antara pemilik toko online, reseller, dan pembeli ikut ditangani timnya.
“Permasalahan, seperti complain pelanggan yang bilang barang pesanannya rusak dan ingin dikembalikan (refund) sering terjadi. Artinya, pembeli tidak bisa langsung melapor lantas diurus ke pemilik toko online atau reseller. Akan ada pemberitahuan lewat pesan singkat maupun e-mail," ujar Oci.
"Pihak kami bertugas menjembatani itu semua. Setelah pengisian deskripsi barang rusak, keputusan mengembalikan barang, sampai pengembalian uang selesai. Informasi akan diberitahukan kepada pemilik toko online atau reseller,” lanjut Oci.
Oci menambahkan, waktu untuk pelanggan complain ada batasan waktu. Maksimal 1 x 12 jam dan jaminan 4 hari uang dikembalikan. Lepas dari waktu tersebut, penanganan complain di Bukalapak.com tidak bisa dilakukan.
"Setelah 1 x 12 jam, kami anggap barang yang dikirim tidak bermasalah,” kata Oci.
Selanjutnya ===> Pelayanan Non Stop
Pelayanan Non Stop
Pelayanan Non Stop
Ketika Anda berbisnis jualan online, para pengguna internet yang melihat barang pada iklan atau akun toko online tidak akan langsung percaya begitu saja. Hal ini dapat dimaklumi, calon pelanggan tidak mau tertipu terhadap ‘barang khayalan’, yang sebenarnya tidak ada.
Calon pembeli akan bertanya lebih rinci soal barang, harga, dan lainnya. Mau tidak mau, Anda harus berkomunikasi dengan baik dan sebaik mungkin menjawab semua pertanyaan calon pelanggan.
Untuk itu, diperlukan pelayanan pelanggan (customer service) yang baik. Demi menjalin kenyamanan, pelayanan pelanggan dari toko online 8wood dibuka 24 jam nonstop.
“Ini merupakan salah satu keunggulan dari 8wood. Kami menerapkan personal touch kepada pelanggan. Pelanggan harus diperhatikan agar mereka nyaman belanja dan betah. Kami punya 25 karyawan yang siap menjawab semua pertanyaan calon pembeli. Sebelum beli (barang) orang kan nanya dulu,” kata Alice Norin, pemilik toko online 8wood.
Tak perlu khawatir, kalau Anda mengelola toko online sendiri. Anda bisa atur jam pelayanan pelanggan. Dalam satu waktu, calon pembeli bebas mengobrol (chatting) dengan Anda. Selain itu, Anda tidak harus tiap menit berkutat dengan ponsel.
Selanjutnya ===> Bisnis Online Alternatif yang Menguntungkan
Advertisement
Bisnis Online Alternatif yang Menguntungkan
Bisnis Online Alternatif yang Menguntungkan
Menjalankan toko online bisa jadi alternatif, jika Anda ingin bekerja dan tetap punya waktu luang buat keluarga? Anda hanya perlu niat keberanian dan barang menarik yang akan dijual. Karena persaingan bisnis online sangat sulit bila Anda kurang persiapan.
Latar belakang itulah yang membuat Putri Wanna beralih ke jualan online. Toko online-nya yang bernama Indo Dealz berhasil dikelola. Ia menjual khusus keperluan para kaum adam, mulai dari perlengkapan drone, aksesoris motor, mobil, dan sepeda. Omzet pun berlipat-ganda kurang dari setahun.
"Dulu saya bekerja di perusahaan. Berangkat pagi, pulang malam. Anak-anak diasuh pembantu. Saya ingin punya banyak waktu buat keluarga. Akhirnya, saya putuskan buka toko online di Bukalapak.com. Saya kaget juga. Ternyata yang pesan banyak sekali. Hasil dari penjualan itu melebihi perkiraan saya bahkan melebihi gaji waktu saya bekerja dulu," tuturnya. (Ffh/Igw)