Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka merayakan bulan suci Ramadan 1436 Hijriah, La Piazza Summarecon Kelapa Gading mempersembahkan sebuah kegiatan yang tidak saja menarik bagi para pecinta kuliner, tetapi juga para pecinta kain Nusantara. Pada tanggal 19 Juni - 5 Juli 2015, festival kuliner berbuka puasa bertajuk "Ngenteni Buka Ning Pasar Klewer" hadir dengan nuansa dekorasi Jawa Tengah dengan menghadirkan replika gerbang Pasar Klewer yang ada di Solo.
Tema tersebut diangkat sebagai salah satu bentuk kepedulian Summarecon kepada para pedagang batik di Pasar Klewer yang tertimpa musibah kebakaran beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan ini, selain bisa mendapatkan beragam kuliner lezat, pengunjung juga bisa melihat dan mendapatkan beragam kain batik khas Solo di area Multi Purpose Hall La Piazza dari 36 peserta Bazar Batik Pasar Klewer yang didatangkan langsung dari Solo.
Bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai berbagai kualitas batik,terdapat 2 area pemaparan batik. Pertamadi Multi Purpose Hall dimana pengunjung dapat mengeksplorasi batik umum dengan harga terjangkau. Kedua adalah Galeri Batik Eksklusif di La Prisma, yang menyediakan batik-batik terbaik berkualitas tinggi dengan tingkat pembuatan cukup rumit dari Danar Hadi, Djawa, Puro Mangkunegaran, dan Buana Alit Gallery.
Advertisement
Dari sisi kuliner, 10 peserta kuliner Pasar Klewer juga khusus didatangkan dari Solo, yaitu Markobar, Srabi Solo Notosuman Ny. Handayani, Jamu Arum Sari, Pukis Telur Kampung Asli & Lekker Solo Sumber Rejeki, Oleh-Oleh Khas Solo Ny. Handayani, Nasi Liwet & Ayam Goreng Kampung Solo Asli Ny. Lany, Selat Segar Galantin & Nasi Langgi Solo, Bakso Pak Min Penumping Solo, Dawet Bu Dermi Pasar Gede Solo, dan Soto Ayam Lek Sri Asli Solo.
Salah satu nama yang cukup spesial di daftar tersebut tentulah Markobar, singkatan dari Martabak Kota Barat, menyajikan martabak manis dengan berbagai topping seperti coklat kitkat dan ovomaltine yang saat ini sedang menjadi tren di kalangan anak muda. Di Solo, Markobar berangkat dari usaha kaki lima yang kemudian berkembang menjadi kafe tempat anak muda berkumpul. Usaha ini dirintis oleh Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Indonesia, Joko Widodo.
Suasana berbuka puasa di event “Ngenteni Buka Ning Pasar Klewer” semakin seru dengan hadirnya berbagai hiburan khas Jawa, antara lain Gamelan, Tari Bedoyo Kirono Ratih yang langsung dibawakan oleh penari dari Keraton Surakarta Hadiningratpada 19 Juni 2015 pukul 18.30 WIB, juga yang cukup menarik yaitu musik Keroncong yang dibawakan oleh Sundari Soekotjo dan putrinya Intan Soekotjo pada 19 Juni 2015 pukul 19.00 WIB.
Musik keroncong meskipun awalnya berasal dari Portugis dan berkembang di daerah Tugu, Jakarta Utara, namun dalam perjalanannya di sekitar tahun 50-an dikolaborasikan dengan langgam Jawa sehingga melahirkan gaya tersendiri, di antaranya gaya keroncong yang dipopulerkan oleh Waldjinah, atau lagu Bengawan Solo yang diciptakan oleh Gesang. Hadir juga Endah Laras pada 27 Juni & 5 Juli 2015, pkl. 19.00 WIB.
(bio/igw)