Liputan6.com, Jakarta Setelah resmi membebaskan visa kunjungan wisatawan di 45 negara, tahun depan Indonesia berencana menambah pemberlakukan bebas visa untuk 30 negara lain. Penambahan daftar negara bebas visa dilakukan mengingat pariwisata merupakan sektor yang paling cepat dan mudah untuk mendapatkan devisa.
Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, seperti yang dikutip dari situs resmi Wonderful Indonesia mengungkapkan, keputusan untuk menambah daftar pemberlakuan bebas visa merupakan instruksi langsung dari Presiden Jokowi. Hal ini dilakukan untuk mendorong daya saing pariwisata tanah air terhadap negara tetangga yang berhasil menyedot wisman.
Baca Juga
“2016 kami harap ada 30 negara baru bebas visa. Untuk pemegang kepentingan, silakan usulkan negara mana yang bisa diajukan,” ujar Menteri Arief di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (24/6/2015).
Advertisement
Lebih jauh Menteri Arief mengungkapkan, selama ini wisatawan asing malas ke Indonesia karena harus menghabiskan waktu dan uang untuk mengurus visa. Dengan dibebaskan kepengurusan visa, tentu bisa meningkatkan pelayanan dan meningkatkan daya saing dengan negara lain. Indonesia bersaing dengan Malaysia dan Thailand, yang masing-masing telah membebaskan visa bagi 154 dan 56 negara di dunia.
Untuk mengimbangi program bebas visa ke 30 negara tambahan tersebut, Kementerian Pariwisata memiliki rencana jangka menengah dan panjang. Salah satunya adalah dengan pembangunan kawasan ekonomi khusus pariwisata dan 222 kawasan pengembangan wisata nasional, seperti Tanjung Lesung di Banten dan Mandalika di Lombok.
Target wisman yang datang ke Indonesia adalah 10 juta orang tiap tahunnya. Dengan ditambahnya daftar negara bebas visa, Menteri Arief mengharapkan tahun depan target kunjungan wisman juga bisa ditambah 1 juta orang. “Kami harap tahun ini 10,5 juta wisatawan mancanegara,” ujar Menteri Arief kemudian. (Ibo/Igw)