Sukses

Minangkabau Week, Cara Indonesia Gaet Wisatawan Jepang

Minangkabau Week yang digelar selama 5 hari, merupakan sarana untuk memperkenalkan budaya Minang kepada turis Jepang.

Liputan6.com, Jakarta Rendang menjadi sajian yang paling banyak dicari dalam acara pembukaan Minangkabau Week, Senin (6/7/2015), di ASEAN Japan Center, Tokyo. Berbagai kalangan, mulai dari diplomat, mahasiswa, media, dan stakeholder dunia pariwisata turut hadir dan menikmati acara yang dibuka dengan lantunan Ayam Den Lapeh dan Bareh Solo, yang dinyanyikan oleh Katsu dan Miho, dua pemusik Jepang yang aktif mempelajari budaya Minang.

Yusron Ihza Mahendra, Duta Besar RI untuk Jepang, dalam rilis yang diterima Tim Liputan6.com, Selasa (7/7/2015) menyatakan sangat bangga dan mengapresiasi acara promosi pariwisata dan budaya Minang ini. Setelah beberapa waktu lalu sukses menggelar Papua Week, Indonesia kali ini menampilkan sisi lain yang berbeda, yaitu Minang dengan budayanya yang matrilineal.

Dalam kata sambutan di acara pembukaan Minagkabau week, Dubes Yusron menegaskan, Indonesia tak hanya Bali, Indonesia terdiri dari berbagai pulau dan wilayah yang semuanya memiliki keunikan dan kecantikannya tersendiri. Dalam bahasa Jepangnya yang fasih, Yusron juga mengajak warga Jepang untuk mengunjungi berbagai tempat wisata yang ada di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Fungsi Penerangan KBRI Tokyo, Consellor Ricky Suhendar menjelaskan, Minangkabau Week yang digelar selama lima hari berturut-turut ini merupakan sarana promosi business to business untuk menjembatani tour operator dari Indonesia dan calon pembeli di Jepang. Apalagi dengan diluncurkannya kebijakan bebas visa wisata untuk turis Jepang yang datang ke Indonesia, diharapkan jumlah wisatawan Jepang yang datang ke Indonesia akan meningkat.

Dengan mengusung 'Minangkabau Week', acara ini akan menampilkan pameran bertajuk 'ethnophotography' karya fotografer sekaligus seniman dan budayawan yang mendalami budaya Minangkabau, Edy Utama.

Tak hanya itu, Minangkabau Week dengan tema Discovering the World’s Largest Matrilineal Society in Indonesia juga akan mengulas budaya Sumatera Barat melalui talk show, pertunjukan musik tradisional Minang, seminar pariwisata, serta kesempatan untuk berfoto dengan model pakaian Minangkabau.

(ibo/igw)

Â