Liputan6.com, Jakarta Evalusi kerja sering kali dianggap banyak karyawan sebagai formalitas untuk bagian HRD. Karyawan yang mempercayai ini sesungguhnya mempertaruhkan karir mereka ke depan.
Walau beberapa manager terburu-buru dalam melakukan evaluasi dan memberi pujian dan kritik sekadarnya, beberapa memulai pembicaraan dengan menggebrak meja dan manyuruh karyawan mengevaluasi sendiri performa kerja mereka selama setahun.
Bagian dari refleksi diri adalah kemampuan mendengarkan dan terbuka dalam menerima saran perkembangan selama evaluasi. Namun, perlu juga dicatat bahwa pertemuan ini bukan pembicaraan satu arah.
Advertisement
Jika manager menggunakan evaluasi sebagai sarana mengeluh tanpa menyebutkan hal positif, tidak ada yang didapat selain rasa kesal dari si karyawan. Seperti dilansir dari situs Toronto Sun pada Jumat (10/7/2015), itulah saatnya karyawan bertanya “apa yang berjalan baik tahun ini?”
Dengan begitu, karyawan bisa mengerti mengenai apa yang dihargai si manager dan bekerja mempertahankan hal positif tersebut hingga evaluasi selanjutnya.
Lebih buruk dari menerima kritik buruk sepanjang evaluasi adalah menerima pujian sepanjang masa itu. Walau terdengar kontra-produktif, namun seorang karyawan yang tidak menerima saran apapun dalam mengembangkan diri tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menerima promosi berikutnya.
Bagaimanapun, jika semua yang dilakukan si karyawan sudah sempurna, lebih baik evaluasi dilakukan untuk mendiskusikan detil pekerjaan baru si karyawan.