Sukses

Yang Perlu Diperhatikan untuk Membuat Foto Keluarga jadi Menarik

Dapatkan foto keluarga yang menarik dengan memerhatikan hal-hal berikut.

Liputan6.com, Jakarta Hasil jepretan lensa kamera yang sukses mengabadikan momen keluarga tentu menjadi salah satu harta berharga di dunia ini. Perubahan yang terjadi di dalam diri masing-masing anggota keluarga, momen berbahagia, hingga foto terakhir bersama orang terkasih dan tentunya berjuta-juta alasan lainnya menjadikan foto keluarga perlu dibuat.

Lantas, bagaimana tips agar momen bahagia bersama keluarga dapat terambil dengan sempurna sehingga cerita dan pesan dapat sampai ke generasi setelahnya? Coba cara-cara yang dilansir dari laman PureWow pada Minggu (13/7/2015).

1. Lupakan kata `cheese`. Banyak yang mengatakan bahwa mengucapkan `cheese` saat berfoto akan menunjukkan wajah yang lebih bahagia. Namun, kenyataannya? Menceritakan hal-hal yang lucu saat pemotretan akan lebih efektif.

2. Mulai membidik dan menjepret sebelum anggota keluarga siap. Ambillah foto saat anggota keluarga masih bersendagurau, melihat sekeliling, dan mencari tempat di mana mereka harus berdiri. Foto candid terbaik pun akan didapatkan.

3. Jangan gunakan flash, meskipun pencahayaan minim. Foto yang dihasilkan dengan flash cenderung akan memiliki
pencahayaan yang buruk, mata merah, dan tidak alamiah.

Dapatkan foto keluarga yang lebih baik dengan memerhatikan hal-hal berikut.

4. Dekat dan lebih dekat, terutama saat memotret anak-anak. Biarkan mereka bergaya bebas, saling berdekatan, hingga menangis agar suasana yang hidup lebih terasa.

Dapatkan foto keluarga yang lebih baik dengan memerhatikan hal-hal berikut.

5. Tidak berpakaian sama. Kenakan warna yang komplementer dan campuran beberapa pola pakaian. Ingat, Anda akan berfoto keluarga bukan barisan pengiring pengantin.

Dapatkan foto keluarga yang lebih baik dengan memerhatikan hal-hal berikut.

6. Pastikan semua masuk ke dalam satu frame. Akan sangat menyedihkan ketika salah seorang anggota keluarga tidak terlihat dalam foto keluarga karena tertutupi seseorang, bukan?

(auf)

Â