Sukses

Kebijakan Bebas Visa, Kunjungan Wisman Meningkat

Dalam lima bulan terakhir, kunjungan wisman dari Tiongkok dan Jepang mengalami peningkatan.

Liputan6.com, Jakarta Kebijakan Bebas Visa yang diberlakukan bagi 30+15 negara diyakini mampu mendongkrak  kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Hal ini ditegaskan kembali oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya, dalam acara Dialog dan Silaturahmi (Sosialisasi Kebijakan Kemenpar) bersama para wartawan, yang diselenggarakan baru-baru ini di Hotel The Grove, Epicentrum, Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Arief mengatakan, hasil kajian menunjukkan akan terjadi peningkatan jumlah kunjungan sekitar 1 juta wisatawan mancanegara setelah diberlakukannya Bebas Visa Kunjungan. Angka proyeksi kunjungan wisman dari 30 negara penerima Bebas Visa Kunjungan tahun ini sebanyak 4,12 juta wisatawan, dua tahun berikutnya diproyeksikan meningkat berturut-turut menjadi 5,16 juta dan 6,45 juta.

Menurut rilis yang diterima Tim Liputan6.com, Sabtu (10/7/2015), Menteri Arief lebih jauh menjelaskan, angka proyeksi kunjungan wisatawan Tiongkok sebagai penerima bebas visa tahun menjadi angka tertinggi dengan 1,3 juta wisatawan, atau naik hampir 50% dari capaian tahun sebelumnya. “Pertumbuhan kunjungan wisman dari Tiongkok dan Jepang saat ini sudah terlihat. Dalam lima bulan ini (Januari-Mei 2015), kunjungan wisman Tiongkok tumbuh 18,58% dan wisman Jepang tumbuh 6,85%,” ungkap Menteri Arief menambahkan.

Agar langsung dapat mengakses berbagai lokasi wisata yang ada di Indonesia, pemerintah telah membuka pintu masuk bagi wisman penerima Bebas Visa Kunjungan bagi 30 negara di bandara dan pelabuhan strategis. Melalui Bandara, wisatawan mancanegara bisa masuk melalui Bali, Tanggerang, Medan, Surabaya, dan Batam. Sedangkan untuk pintu masuk pelabuhan laut berada di Pelabuhan Sri Bintan, Sekupang, Batam Center, dan Tanjung Uban.

Melihat dampak positif dari kebijakan bebas visa, Menteri Arief berencana akan menambah negara penerima bebas visa, sehingga jumlahnya hampir sama dengan yang dilakukan negara tetangga, Malaysia dan Thailand. “Kebijakan Bebas Bisa Kunjungan ini akan membuka lebih banyak peluang untuk mendulang devisa serta menaikkan pendapatan langsung masyarakat dari pariwisata,” kata Menteri Arif kemudian. (Ibo/Bio)

 

Video Terkini