Liputan6.com, Malang Ini bukanlah gereja, dan tidak seharusnya terlihat seperti ayam, namun penduduk terlanjur menyebutnya sebagai “gereja ayam”. Penduduk Malang kenal betul dengan bangunan tinggi dengan ‘paruh’ merah yang berdiri di atas bukit yang mengarah ke kota.
Daniel Alamsyah (67) adalah penggagas struktur bangunan ini. Seperti dilansir dari situs Huffington Post pada Rabu (15/7/2015), Daniel membangunnya setelah mendapat penglihatan rumah doa berbentuk burung merpati di bukit pada tahun 1989.
Ia dan 30 penduduk setempat memulai konstruksi di tahun 1990-an. Walau tidak pernah selesai pembangunannya dan diabaikan sejak tahun 2000, bangunan ini dikenal sebagai tujuan wisata turi. Bangunan yang dilengkapi sekitar selusin ruang doa pribadi dan aula rapat sentral ukuran besar itu kini sudah mulai rapuh.
Advertisement
Menurut Pak Daniel yang merupakan seorang pemeluk agama Kristen, bangunan yang dibuatnya itu bukanlah tempat doa khusus untuk satu agama tertentu. “Orang-orang mengira saya membangun gereja, tapi ini bukan gereja. Saya membangun rumah doa.” Tutur Pak Daniel.
(ikr)