Sukses

Mengenang Sepak Terjang KRI Pasopati

Dilengkapi berbagai fungsi canggih, KRI Pasopati pernah bertugas menjaga wilayah teritorial NKRI.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai negara maritim terbesar dengan panjang pantai mencapai 100.000 km, menjaga wilayah teritorial dan bawah laut Indonesia bukanlah pekerjaan mudah. Namun KRI Pasopati buatan Rusia pada periode 1962-1989 menjadi salah satu teknologi canggih yang pernah difungsikan untuk melakukan tugas tersebut.

Menghancurkan garis lintas musuh, mengadakan pengintaian, dan melakukan silent raids, merupakan beberapa fungsi canggih yang ada pada KRI Pasopati. Untuk mengenang kapal selam tangguh ini selama mengabdi kepada negara, setelah dinonaktifkan pada 1990, KRI Pasopati kemudian dimuseumkan pada 1996, dengan nama Monumen Kapal Selam.

Saat ditemui Tim Liputan6.com, yang ditulis pada Rabu (15/7/2015), salah seorang penjaga  menceritakan, “Proses pemindahan KRI Pasopati dilakukan dengan memotongnya menjadi 16 bagian, satu per satu dibawa menggunakan kontainer. Proses pemindahan ini menghabiskan waktu 2 tahun. Kemudian pada tahun 1998, Monumen Kapal Selam yang merupakan bentuk asli dari KRI Pasopati diresmikan berdiri di Jalan Pemuda 29, Surabaya ini, dan dibuka untuk umum sebagai wahana edukasi dan wisata.”

Monumen Kapal Selam di Jalan Pemuda 29, Surabaya

Memiliki panjang mencapai 76 meter dengan lebari 6,3 meter, KRI Pasopati terdiri dari 7 ruangan. Ruangan pertama merupakan ruangan persenjataan. Di ruangan ini tersimpan persenjataan kapal, seperti torpedo yang masing-masing memiliki panjang sekitar 7 meter dengan berat mencapai 9 ton. Selain itu, di ruangan ini juga terdapat 4 tabung peluncur torpedo, ruang tempat istirahat ABK, dan pintu kapal selam yang berada di atas.

Monumen Kapal Selam di Jalan Pemuda 29, Surabaya

Sementara di ruang kedua berisi kamar perwira yang dilengkapi dengan tempat tidur, meja makan, lemari pakaian, dan ruang telekomunikasi. Di ruang ketiga, akan ditemukan ruang kemudi, yang dilengkapi dengan periskop, yaitu teropong kapal selam untuk melihat suasana di luar kapal. Selain itu, di ruangan ketiga juga ditemukan ruang zonar, ruang radar, dan toilet.

Monumen Kapal Selam di Jalan Pemuda 29, Surabaya

Tempat tidur bintara yang bersatu dengan ruang makan dan dapur berada di ruang empat. Sementara di ruang lima merupakan tempat penyimpanan motor diesel. Pada ruangan ini juga terdapat pesawat bantu dan pengendalinya. Ruang enam dikhususkan untuk menyimpan motor listrik penggerak kapal. Sementara di ruang tujuh yang merupakan ruangan terakhir di KRI Pasopati terdapat terpedo buritan, yang dilengkapi dengan dua peluncur terpedo yang berfungsi menyerang atau menghindar.

Dibuka setiap hari, termasuk hari libur nasional, Monumen Kapal Selam menjadi tempat wisata yang menyenangkan. Pasalnya selain mampu menjadi wahana edukasi dengan harga tiket yang terjangkau, Monumen Kapal Selam juga menyediakan berbagai fasilitas wisata lain, seperti ruang audio visual dan kolam renang anak. Tak heran, menjelang akhir pekan dan waktu liburan, objek wisata edukasi ini kerap diramaikan para pengunjung.

(ibo/igw)