Liputan6.com, Jakarta Mengelola perasaan, menangani perpisahan, dan ditambah melawan terpaan rasa kesepian merupakan tugas yang amat sulit pasca putus, terutama bagi wanita yang konon berfokus lebih tinggi pada perasaan ketimbang menjalankan logikanya.
Segala bentuk kesepian dapat menyebabkan keadaan psikologis dan emosional yang kompleks, terutama ketika penderita tidak dapat mentolerir keadaan yang berbeda dalam waktu lama. Perilaku tak terduga pun bisa dilakukan seperti kecenderungan bunuh diri atau paranoid.
Dalam yang lebih mendalam akan dirasakan bagi mereka yang mengalami kesepian akibat perpisahaan yang tidak diinginkan seperti kematian, perceraian, putus, pemisahan keluarga, atau adanya hubungan lain.
Advertisement
Tidak akan membahas lebih lanjut mengenai cara penanganan kesepian dari perspektif selain putus pacaran atau perceraian, ulasan tips yang mengutip dari LifeHack, Jumat (24/7/2015), mungkin bisa membantu Anda kembali semangat dalam menjalani kehidupan normal. (auf/ibo)
Menangani Perpisahan dan Kesepian
Menerima bahwa hal tersebut telah berakhir dan Anda harus beranjak ke fase lain dalam hidup.
Mengapa hidup terasa semakin gagal pasca perpisahan? Sebab, Anda tidak mampu untuk menerima perpisahan terebut dan terlalu larut dalam emosi dari hubungan yang sudah lalu.
Menerima bahwa kesepian itu normal.
Menjadi kesepian, bahkan menangis bukan hal yang patut dihindari. Namun, pastikan Anda tidak menyia-nyiakan waktu yang lama untuk meratapinya. Terimalah rasa kesepian itu untik dapat merefleksikan diri dan mengubah hidup menjadi lebih positif. Ingat setiap proses membutuhkan waktu.
Jangan memaksakan diri untuk melupakan orang tersebut.
Berfokus pada hal yang buruk, sakit hati, stres, penderitaan, dan segala drama dengan hubungan di masa lalu hanya akan membuat diri Anda semakin berantakan. Jangan menyesal, biarkan mereka pergi, tetapi jangan lupa membenci.
Jangan menelpon, mengirim pesan, atau segala hal yang menunjukkan sisi emosional Anda.
Banyak kasus setelah putus, pria atau wanita menanti mantannya untuk menghubungi mereka terlebih dahulu. Ketika Anda yang menghubungi duluan, terlebih menunjukkan sisi emosional, hal tersebut akan memicu kecanggungan dan menunjukkan Anda masih berada di posisi lemah.
Jangan buru-buru masuk ke dalam hubungan baru.
Banyak orang yang terlalu bergantung pada orang lain akan lebih memilih cepat-cepat memiliki hubungan baru lagi. Mereka juga berpikir bahwa hal tersebut akan mengesankan mantan dan memuaskan emosi diri. Namun, jika memang belum benar-benar berpindah hati maka kegagalan yang kedua pun akan segera datang kembali.
Tata hati terlebih dahulu, biarkan ia menerima rasa kesepian sebelum akhirnya siap menjalin dan mencintai orang yang baru lagi. Perpisahan dan kesepian sebenarnya berkaitan erat dengan disiplin, harga diri, dan kemampuan Anda bertahan hidup.
Advertisement