Liputan6.com - Es krim menjadi pilihan bagi Anda yang ingin makanan manis di tengah cuaca panas. Tapi yang satu ini berbeda. Tertarik kah Anda mencoba es krim asin rasa keju dan daging asap?
Es krim bacon, yang merupakan rasa es krim asin paling populer di AS, berawal dari sebuah lelucon. Komedi sketsa tahun 1973 dari Inggris, The Two Ronnies menampilkan adegan seorang pelanggan meminta es krim rasa keju dan bawang dengan taburan bacon. Kisah ini lucu, karena siapa orang waras yang mau makan itu?
Baca Juga
Pada tahun 1992, sebagai lelucon April Mop, Aldrich Beef and Ice Cream Parlor di New York benar-benar membuat es krim dengan rasa bacon. Lelucon itu menjadi senjata makan tuan saat orang-orang menganggapnya lezat.
Advertisement
Tahun 2001, chef Heston Bluementhan menyempurnakan resep es krim rasa telur dan bacon sebagai hidangan khas restoran Fat Duck miliknya. Dunia es krim asin sempat sepi sampai pada musim panas tahun lalu, toko pop-up es krim asin Jacob’s membuka cabang di Soho, Lonson, dan laku keras.
Kini, es krim asin terbaik pilihan di Inggris ada di Purbeck Ice-Creams di Dorset, yang menyajikan berbagai rasa nyeleneh seperti wasabi dan ChilliRED, es krim yang ditambah rasa pedas dan telah memenangkan penghargaan.
“Orang-orang Inggris sesungguhnya suka mencoba hal-hal baru. Saat ini, es krim asin menjadi buah bibir, terutama di kalangan pencinta makanan yang ingin bisa berkata: ‘saya sudah mencobanya, kalau kamu?’”, ungkap Hazel Hartell, salah satu pendiri Purbeck, seperti dilansir dari situs Homemade By You pada Rabu (29/7/2015).
Purbeck mulai membuat produk es krim asin pada tahun 2004 ketika stasiun pemadam kebakaran lokal mengadakan pesta makan makanan Meksiko dan menyajikan es krim rasa cabe. Tidak disangkanya, rasanya lezat. “Pertama-tama, Anda merasakan lapisan lezat susu dan krim, dan saat menelannya, Anda merasa sensasi pedas cabe. Ini mengacaukan pikiran Anda dengan rasa yang dingin sekaligus panas,” ungkapnya.
Kini, pembuat es krim membawa rasa baru setiap tahunnya. Hartell menambahkan, bahwa hal paling mengejutkan adalah melihat bagaimana orang-orang menyajikan hidangan. “Para koki membuat es krim dan berkata, ‘Anda akan menyajikan ini dengan ikan, atau mencampurnya dengan sup’. Rick Stein meletakkan es krim di atas steak di restorannya, yang kemudian meleleh menjadi saus.”
“Es krim kini perlahan tapi pasti berubah dari sekedar makanan penutup menjadi makanan utama,” ungkap Hartell menutup pembicaraan.
(ikr)