Liputan6.com, Gorontalo Batu nisan makam Raja Ma’ruf Butingo yang berada di Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo mendadak membuat gempar. Hal ini terjadi setelah menyebarnya pemberitaan tentang dugaan batu nisan yang terpasang di atas makam Raja ke 10 Bobohu tersebut mengandung batu mulia dan bernilai jual tinggi.
Makam yang terletak di wilayah perbukitan tersebut mendadak ramai dalam kurun waktu 3 hari terakhir. Bahkan tidak sedikit warga yang sengaja datang dari luar Gorontalo hanya untuk menyaksikan batu nisan yang memiliki panjang sekitar 60 sentimeter itu.
Baca Juga
Batu tersebut memancarkan cahaya berwarna kuning terang. Bukan hanya itu, di salah satu sisinya bahkan terdapat corak bertuliskan lafadz ‘Allah’.
Advertisement
Yoseph Tahir Ma’ruf, tokoh masyarakat yang juga keturunan ke-4 Raja Ma’ruf Butingo saat diwawancarai awak Liputan6.com, Senin (3/8/2015) mengatakan, lantaran khawatir dengan banyaknya masyarakat yang datang untuk melihat batu tersebut, maka diriya bersama keluarga telah sepakat untuk memindahkan nisan tersebut ke rumah salah seorang saudara.
“Jadi batu nisan ini ada pada nisan Raja ke-10 Bubohu yang bernama Ma’ruf Butingo. Setelah kami melakukan koordinasi dengan seluruh keluarga dan tokoh adat, jadi batu nisannya kita pindahkan ke rumah om saya. Karena saya dengar sudah banyak yang datang di jam yang tidak wajar,” jelas Yoseph.
Yoseph juga menegaskan, batu tersebut tidak akan dijual, mengingat ini merupakkan batu nisan milik leluhurnya yang ditaksir telah berumur lebih dari 200 tahun. Dirinya juga berencana akan segera memugar makam tersebut, agar batu nisan ini aman dari aksi pencurian.
“Ya kalau sudah begini kita amankan dulu batu, dalam waktu dekat ini juga saya akan membangun kembali makam itu dan memasang kembali batu nisannya. Kalau untuk tulisan Allah di batu, saya tidak mau komentar, bisa jadi itu faktor alam saja,” tutur Yoseph melanjutkan. (Aldiansyah/Ibo)