Sukses

Jurnalis Fesyen Media Online Masih Dianggap tak Begitu Penting

Curhat jurnalis fesyen media online tertuang dalam sebuah buku.

Liputan6.com, Jakarta Rasanya hampir semua orang mengira bahwa dunia fesyen itu penuh kemewahan dan keglamoran. Dan mereka yang bekerja sebagai jurnalis fesyen memiliki `hak istimewa` untuk menikmati pengalaman-pengalaman penuh cahaya tersebut.

Tentu ada benarnya. Seperti dilansir dari situs Fashionista.com pada Senin (31/8/2015), Amy Odell yang merupakan editor Cosmopolitan.com mengaku bahwa ia kerap berada di fashion show eksklusif bersama figur-figur ternama dunia fesyen, contohnya Karl Lagerfeld si Creative Director dari rumah mode Chanel.

Tapi untuk saat ini, media fesyen online yang hasil liputannya dapat dengan segera dikonsumsi oleh para pembaca di seluruh dunia ternyata belum punya tempat yang cukup memuaskan di dunia fesyen. Anda bisa tahu bagaimana sisi tak menyenangkan dari jurnalis mode online dengan membaca buku karya Odell yang berjudul `Tales from the Back Row`.

Dalam bukunya yang bergaya humor, Odell mengungkap bahwa dalam acara-acara fesyen, ia yang berasal dari media fesyen online kerap merasa tak begitu diperhitungkan jika dibanding dengan jurnalis fesyen media cetak. Para selebriti, model, dan desainer pun terasa kurang antusias ketika diwawancara oleh jurnalis fesyen media online.

Namun dibalik cerita itu semua, Odell juga memiliki kisah positif untuk dibagikan. Yakni bahwa ia berhasil meraih kesuksesan di dunia fesyen meski tak memiliki banyak relasi maupun uang. Ini pastinya akan membawa optimisme bagi mereka yang bukan `siap-siapa` yang memasuki dunia mode, khususnya jurnalisme fesyen.

Buku `Tales form the Back Row` tersedia mulai 1 September 2015 di Amazon.com.

(bio/igw)