Liputan6.com, Jakarta Setelah sukses di tahun-tahun sebelumnya, Jazz Pantai Banyuwangi akan kembali digelar pada Sabtu, 12 September 2015 mendatang di Pantai Boom. Sederet nama musisi jazz tanah air seperti Marcell Siahaan, Vina Panduwinata, Once Mekel, Citra Scholastika, dan Shena Malsiana dijadwalkan hadir memeriahkan acara ini.
Gelaran Jazz Pantai yang dihelat Pemkab Banyuwangi tiap tahun menyuguhkan panggung musik jazz yang berbeda. Jazz Pantai menjadi lebih spesial lantaran wisatawan bisa menikmati perpaduan musik jazz sambil ditemani deburan ombak dan pemandangan indah Selat Bali.
Baca Juga
Menurut informasi yang diperoleh tim Liputan6.com, Rabu (9/9/2015), Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, sebagai daerah yang memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Timur, Jazz Pantai menjadi bagian dari pengembangan wisata bahari. Pengembangan pariwisata ini sejalan dengan konsep ekoturisme yang diusung oleh Banyuwangi.
Advertisement
Lebih jauh Bupati Anas menjelaskan, Jazz Pantai merupakan sebuah perhelatan (event tourism) yang menjadi cara untuk memperpanjang siklus destinasi wisatawan. “Pariwisata event bisa memperpanjang siklus destinasi, sehingga wisatawan lebih lama tinggal di Banyuwangi, dan otomatis juga belanja uangnya bertambah. Misalnya, setelah menonton Jazz Pantai bisa mengunjungi objek wisata lainnya atau sebaliknya,” ungkap Bupati Anas.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, Bramuda mengatakan, kapasitas tempat yang disediakan untuk penonton Jazz Pantai adalah 1.200 penonton. Tiket ini bisa dibeli secara online, selain juga bisa didapatkan di beberapa gerai yang ditunjuk. Namun bagi wisatawan yang tidak mendapatkan tiket, acara Jazz Pantai masih bisa disaksikan secara gratis melalui layar lebar amphitheatre Pantai Boom.
Jazz Pantai yang digelar di Pantai Boom menjadi bagian dari proses revitalisasi pantai tersebut. Pantai Boom sejak lama menjadi simpul gerak ekonomi masyarakat Banyuwangi. Bahkan Inggris pernah memasuki kawasan Banyuwangi melalui pelabuhan Pantai Boom. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya Kampung Inggrisan, yang menjadi penanda keberadan para pedagang Inggris di Banyuwangi. (Ibo/Nad)