Liputan6.com, Jakarta Indonesia kaya akan kreatifitas dari seniman-seniman muda yang terus berkontribusi pada seni dan budaya di Indonesia. Kali ini, Galeri Indonesia Kaya bersama dengan Marthin, Denny, Ivan dan Carlo Saba mempersembahkan sebuah pertunjukan musik bertajuk SABA Tribute to NTT (NTT Tanah Asalku).
Acara tersebut berlangsung di Auditorium Galeri Indonesia Kaya pada Sabtu 19 September 2015. “Saba bersaudara kembali memperkenalkan musik-musik tradisional Nusa Tenggara Timur yang jarang terdengar di telinga kita. Saya harap melalui pertunjukan ini, masyarakat terutama para penikmat seni yang hadir hari ini dapat termotivasi dan semakin antusias untuk lebih mengenal lagu-lagu khas Indonesia,” ujar Renitasari Adrian selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Pertunjukan Saba Tribute to NTT yang berlangsung selama 60 menit ini memperkenalkan kembali lagu tradisional Nusa Tenggara Timur. Lengkap dengan iringan sasando, alat musik asli Nusa Tenggara, pertunjukan kakak beradik ini membuat para penikmat seni terhanyut bagaikan keliling Nusa Tenggara melalui lantunan lagu-lagu diantaranya seperti Manalolobanda. Bolelebo, dan Mogi.
Advertisement
Di pertunjukan kali ini, Saba juga berkolaborasi dengan Ivan Nestorman, yang terkenal dengan lagu-lagunya yang berbahasa Manggarai, sebuah daerah di Flores. “Menyenangkan sekali dapat hadir di Galeri Indonesia Kaya dalam bentuk yang berbeda, kali ini saya bersama keluarga saya membawakan lagu-lagu khas NTT yang akan mengembalikan memori kembali akan kampung halaman. Semoga para penonton dapat terhibur dan lebih mengenal lagu-lagu yang berasal dari NTT,” ujar Carlo Saba, seperti dikutip dari rilis media yang diterima Liputan6.com.
Carlo Saba adalah salah satu musisi senior Indonesia yang tergabung dalam grup musik Kahitna sejak tahun 1985 silam. Tahun 2014 lalu, ia mengeluarkan album solo bertajuk Kepingan Cinta, dan juga sebuah album bersama adik-adiknya, Marthin, Denny dan Ivan yang tergabung dalam grup musik SABA.
(bio/igw)