Sukses

Setitik Surga Jatuh di Maratua

Maratua merupakan pulau kecil di Kalimantan Timur yang memiliki keindahan bawah laut yang menawan.

Liputan6.com, Berau Tidak berlebihan jika ada ungkapan “setitik surga jatuh di Maratua”, pasalnya pulau yang langsung berhadapan dengan Laut Sulawesi ini memiliki keindahan alam bahari yang menawan. Pasir pantainya yang lembut dan putih, serta air lautnya yang jernih, menjadikan Pulau Maratua kerap dikunjungi wisatawan mancanegara penggila aktivitas menyelam.

Ada dua cara untuk sampai ke pulau yang secara administrasi masuk dalam Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, ini yaitu via Pelabuhan Tanjung Redeb dan Pelabuhan Tanjung Batu. Dari Pelabuhan Tanjung Redeb, perjalanan dimulai dengan menyusuri Sungai Kelay yang langsung bermuara ke laut selama 3 jam perjalanan.

Jika Pelabuhan Tanjung Redeb hanya melayani pengunjung dalam jumlah besar, tidak demikian dengan Pelabuhan Tanjung Batu. Pelabuhan ini bisa mengantarkan pengunjung dalam jumlah kecil dengan menggunakan perahu berkapasitas lima orang.

foto: Marischka Prudence

“Kita pakai sistem carter, kalau perahu kapasitas lima orang itu harga sewanya Rp 1,5 juta, naiknya dari Tanjung Batu. Beda sama di sini (Pelabuhan Tanjung Redeb), ini hanya untuk perahu-perahu kapasitas besar, harga sewanya juga beda, lebih mahal,” ungkap Izul, Co-Kapten perahu di Pelabuhan Tanjung Batu.

Pulau Maratua yang secara umum masuk dalam lingkup Kepulauan Derawan memiliki luas mencapai lebih dari 380 km2, dengan wilayah peraian seluas 3.735 km2. Memiliki wilayah perairan yang luas, Pulau Maratua dianugerahi potensi terumbu karang yang menawan.

foto: Marischka Prudence

Data terbaru Direktori Pulau-pulau Kecil Indonesia menunjukkan, terumbu karang Maratua terhampar di zona reef flate dan zona reef slope. Rata-rata terumbu karang pada zona reef slope dalam kondisi baik, dengan tingkat penutupan terumbu karang 61 persen, yang terdiri dari 55 persen hard coral dan 6 persen soft coral. Sementara itu, terumbu karang tumbuh bagus pada zona reef flate dan reef slope hingga kedalaman 17 meter. Tak heran jika selain snorkeling, pengunjung Pulau Maratua juga bisa melakukan aktivitas diving.

Tim Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure akhirnya menyelesaikan etape pamungkas.

Untuk memfasilitasi kunjungan wisatawan yang makin tinggi, Pulau Maratua melengkapi diri dengan resort pinggir pantai yang megah. Dibuat menggunakan kayu ulin yang memiliki struktur kuat, Paradise Resort Maratua menjadi resort pertama yang ada di pulau ini. Resort ini menawarkan dua pilihan kamar, yaitu Water Village dan Beach Challet. Kamar Water Village dibangun di atas laut, sehingga wisatawan yang menginap dapat merasakan sensasi tidur dengan deburan ombak saat laut pasang. Sementara kamar dengan tipe Beach Challet berlokasi di pinggir pantai, namun tetap dengan menggunakan 100 persen kayu ulin.

Tim Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure akhirnya menyelesaikan etape pamungkas.

Banyak aktivitas wisata yang bisa dilakukan di Pulau Maratua, mulai dari mengelilingi keindahan beberapa pulau kecil yang ada di sekitarnya, hingga sekadar berenang di pinggir pantai dengan airnya yang jernih. Namun banyak wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara, yang sengaja datang ke Maratua untuk menyaksikan keindahan bawah laut dengan snorkeling maupun diving. (Ibo)*