Liputan6.com, Jakarta Amerika menempatkan Grand Canyon of Colorado sebagai salah satu destinasi wisata penting mereka. Tak mau kalah, masyarakat kampung Rowosari Semarang, akhirnya menempatkan Brown Canyon of Rowosari sebagai salah satu alternatif berwisata.
Brown Canyon of Rowosari, sejatinya bukanlah tempat wisata melainkan perbukitan biasa. Perbukitan padas yang sudah dirusak manusia, atas nama pembangunan. Penambangan material itu dilakukan setiap hari selama bertahun-tahun ahirnya berubah wujud seperti layaknya Green Canyon of Colorado yang ada di Amerika.
Pemandangan bukit yang rusak itu, akhirnya dipandang dari sudut pandang berbeda sehingga terbentuk imaji Brown Canyon sebagai salah satu obyek wisata dan tempat yang terbaik bagi para pecinta fotografi. Tebing-tebing yang menjulang tinggi dipadu dengan adanya pohon-pohon di puncaknya membuat tempat ini sebagai pemandangan yang sangat menarik dan sayang untuk tidak dikunjungi.
Advertisement
Salah satu pengunjung, dokter Diana Novitasari SpPD yang ditemui Liputan6.com mengaku, ia mengunjungi Brown Canyon sebenarnya bukan sekedar menikmati kerusakan alam yang berakhir indah dan eksotis itu. Namun ia juga memanfaatkan momen itu untuk menunjukkan kerusakan yang terjadi.
"Anak-anak banyak yang tahu penggundulan hutan di bukit. Namun mereka banyak yang belum tahu pengeprasan bukit itu juga perusakan," kata dr Diana Novitasari, Minggu (19/10/2015) yang mengajak keluarganya.
Booming di Media Sosial
Sementara itu, Anggraeni yang datang bersama pacarnya mengaku ingin berganti suasana dengan mengunjungi Brown Canyon. "Saya pernah kesini beberapa kali. Foto-foto saya selalu jadi boom dan banyak penggemar saat saya upload di medsos," kata Anggraeni.
Booming di medsos itulah yang menaikkan Brown Canyon dari alam yang rusak menjadi tempat wisata. Bahkan penamaan Brown Canyon juga dari para netizen.
Ya, beberapa bulan terakhir menjadi favorit untuk berfoto-foto. Terletak di daerah Rowosari Meteseh Tembalang Semarang, tempat yang lumayan jauh dari pusat keramaian kota Semarang. Merupakan tantangan tersendiri bagi para wisatawan yang ingin datang ke tempat ini, di mana para wisatawan dalam sepanjang perjalanannya harus bertemu dengan debu-debu yang beterbangan dan bersimpangan dengan truk-truk pengangkut bahan material.
Sesampainya di lokasi, tak ada orang berjualan makanan atau minuman seperti halnya di tempat wisata umumnya. Lokasi Brown Canyon Semarang bisa dijangkau dari berbagai arah. Pengunjung bisa melewati pasar Meteseh via Tembalang, Kedungmundu atau RSUD Klipang.
Advertisement
Rute menuju Brown Canyon
Rute Brown Canyon dari Semarang timur bisa melewati jalan Fatmawati menuju RSUD Kota Semarang (Ketileng), kemudian mengambil arah kiri (arah perum Klipang) dan menuju lokasi Klipang Golf. Setelah sampai Klipang Golf, lanjutkan dengan melewati jembatan besi. Setelah jembatan besi ketiga (jembatan dengan sungai yang besar) akan ada pertigaan ke arah selatan (belok kanan). Lurus saja kurang lebih 2 KM Anda akan melihat keindahan Brown Canyon Semarang.
Rute Brown Canyon dari arah Batang, Kendal dan Simpang Lima Semarang atau dari arah barat bisa melewati pertigaan "pasar kambing", melewati Mrican, Kedung Mundu, Sambiroto, pertigaan Intan Permai belok kiri (Jl. Elang), kemudian sampai perempatan Pasar Meteseh belok kiri.
Rute Brown Canyon dari arah Solo, Yogya dan Semarang atas bisa melewati Banyumanik, Tembalang, UNDIP dan kemudian menuruni Sigar Bencah sampai perempatan Pasar Meteseh langsung ambil jalan lurus.
Yang perlu dipersiapkan saat menuju Brown Canyon. Karena tempat ini merupakan tempat panambangan bahan material dan masih aktif maka datanglah pada waktu di luar jam kerja, jika terpaksa harus datang disaat jam kerja maka jangan lupa persiapkan masker atau buff sebagai penutup mulut dan kacamata. Untuk berkunjung, sangat tidak direkomendasikan menggunakan mobil sedan atau mobil berbodi rendah.
(Edhie Prayitno Ige/Nad)