Sukses

Pesan Penting di Penutupan Jakarta Fashion Week 2016

Dalam penutupan Jakarta Fashion Week 2016 ditekankan pentingnya kolaborasi.

Liputan6.com, Jakarta Jakarta Fashion Week (JFW) 2016 baru saja usai. Ajang mode yang berlangsung mulai dari 24 Oktober 2015 resmi ditutup pada Jumat, (30/10/2015) malam.

Dalam acara penutupan tersebut, CEO Femina Group Svida Alisjahbanayang menyelenggarakan JFW menyebut satu elemen penting dalam kegiatan ini, yakni kolaborasi. “Collaboration is essential for innovation,” ucap Svida dalam sambutannya menutup JFW 2016.

Salah satu contoh kolaborasi dalam sebagaimana disebutnya adalah sinergi antara desainer Jepang, Suzuki Takayuki, dan peritel batik Solo, Danrilis.

Kerja bareng ini menghasilkan koleksi dengan bahan jenis print moel baru yang mengombinasikan motif batik dan pola geometris atau polkadot. Gagasan-gagasan lain yang disampaikan Svida terkait fesyen ialah mengenai ethical fashion serta sustainable fashion.

Foto: Herman Zakharia - Liputan6.com

Mengenai hal ini, ia berterima kasih kepada salah seorang tamu yang hadir, Lucy Siegle, jurnalis dan produser eksekutif film dokumenter 'The True Cost'. Film ini bercerita tentang “harga” apa yang harus dibayar untuk menghasilkan satu pakaian.

Seperti disampaikan Svida, Lucy berharap agar Indonesia bisa menjadi role model untuk ethical and sustainable fashion industry. Svida juga mengangkat nama desainer asal India, Rahul Mishra, yang mampu sukses di dunia fesyen dengan perjuangan dari nol.

Disebut sebagai seseorang yang memiliki latar belakang biasa, kini pemenang International Woolmark Prize 2014 di Milan Fashion Week itu telah membina dan memberdayakan 10 desa untuk membuat rancangan-rancangannya.

Kemeriahan Jakarta Fashion Week rampung dengan fashion show Dewi Fashion Knights yang menampilkan kreasi Felicia Budi, Lulu Lutfi Labibi, Haryono Setiadi, Peggy Hartanto, dan Rinaldy A. Yunardi.

 

Video Terkini