Sukses

Panduan Mini Wisata di Sekitar Plaza Benteng Kuto Besak

Tak jarang wisatawan 'tersesat' dan tak tahu harus kemana saat berada di Plaza Benteng Kuto Besak, Palembang.

Liputan6.com, Jakarta Plaza Benteng Kuto Besak menjadi landmark bagi pariwisata di Palembang, Sumatera Selatan. Hal tersebut bukan tanpa sebab, Lokasinya yang diapit benteng peninggalan Belanda dan megahnya Jembatan Ampera jadi alasan utama tempat ini kerap diramaikan banyak wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.

Banyak aktivitas wisata yang bisa dilakukan jika Anda berkunjung ke Plaza Benteng Kuto Besak, namun tidak jarang wisatawan justru 'tersesat' karena minimnya pengetahuan. Berikut destinasi wisata yang bisa Anda kunjungi saat berada di Plaza Benteng Kuto Besak, seperti disusun Liputan6.com, Senin (2/11/2015).

Mengagumi Benteng Kuto Besak
Keberadaan Benteng Kuto Besak (BKB) tidak lepas dari Kesultanan Palembang, mengingat tujuan berdirinya bernteng bersejarah ini adalah sebagai pertahanan dari serangan penjajah. BKB memiliki panjang sekitar 288 m dan lebar 187 m, dengan ukuran ini BKB dibangun untuk melindungi keberadaan Keraton Kuto Baru dan Keraton Kuto Lama yang ada di dalamnya.

Dibangun sejak 1780 pada masa Sultan Mahmud Badaruddin I dan dilanjutkan pada masa pemerintahan Sultan mahmud Badaruddin II, BKB dibangun dengan mengadopsi gaya arsitektur bangunan Perancis. Uniknya, dari cerita mulut ke mulut dalam masyarakat Palembang, BKB dibangun menggunakan bahan baku batu kapur yang didatangkan dari Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Namun demikian, keindahan BKB hanya bisa dinikmati para wisatawan dari luar saja. Pasalnya bagian dalam BKB kini digunakan sebagai ruang perkantoran Komando daerah Militer (Kodam) Sriwijaya. Dengan status tersebut, bagian dalam BKB hanya bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu saja.

2 dari 6 halaman

Menyaksikan Megahnya Jembatan Ampera

Menyaksikan Megahnya Jembatan Ampera

Jembatan Ampera tampak begitu mempesona saat malam tiba, Palembang. Foto diambil pada Sabtu (24/1/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ide pembangunan Jembatan Ampera sudah ada sejak tahun 1906, namun realisasi pembangunannya baru berlangsung pada 1957. Memiliki panjang hingga 1.000 m, jembatan kebanggaan masyarakat Palembang ini sempat menjadi jembatan terpanjang pada masa pembangunanya. Jembatan Ampera yang memiliki lebar hingga 22 m yang terdiri dri 4 lajur kendaraan, menghubungkan dua daerah yang terpisah oleh Sungai Musi, yaitu seberang ilir dan seberang ulu.

Dirancang dengan spektakuler, Jembatan Ampera pada aawalnya memiliki kemampuan untuk membelah, sehingga kapal-kapal di bawahnya bisa lewat. Kemampuan membalah ini dilakukian dengan cara mekanis, yaitu dengan menggunakan dua bantul pemberat yang masing-masing mempunyai bobot 500 ton. Dengan catatan kecepatan membuka jembatan sekitar 10 m/ menit, maka dibutuhkan waktu hingga 30 menit untuk membuka jembatan secara penuh. Namun sayang, fungsi tersebut tidak bisa digunakan lagi saat ini.

Kemegahan Jembatan Ampera telah lama menjadi ikon kebanggaan Kota Palembang. Menjadi pusat bagi pariwisata Kota Palembang, Jembatan Ampera terlihat sangat memukau di malam hari. Dilengkapi dengan hiasan lampu di seluruh bagiannya, rembulan, dan arus Sungai Musi, Jembatan Ampera nampak menjadi tempat wisata yang lengkap bagi siapapun yang datang.

3 dari 6 halaman

Berkeliling di Pasar Malam

Berkeliling di Pasar Malam

Ratusan pengunjung sedang menikmati malam di Benteng Kuto Besak, Palembang. Foto diambil pada Sabtu (24/1/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)
Plaza Benteng Kuto Besak pada malam hari dilengkapi dengan pasar yang menjual beraneka barang dan makanan. Bahkan tak hanya itu, pasar malam Plaza Benteng Kuto Besak juga dilengkapi dengan hiburan anak-anak, mulai dari penyewaan sepeda motor kecil, hingga wahana memancing bola.
Berfoto dengan boneka teletubies atau menyantap jajanan khas Palembang sambil menyaksikan keindahan Jembatan Ampera dari kejauhan, merupakan aktivitas wisata yang bisa Anda lakukan di seputaran pasar malam Plaza Benteng Kuto Besak.

4 dari 6 halaman

Sowan ke Pecinan


Kebudayaan Palembang memiliki persinggungan yang khas dengan kebudayaan Tiongkok. Bukti tersebut dapat ditemukan pada sebuah bekas pecinan yang tepat ada di seberang Plaza Benteng Kuto Besak, tepatnya di Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang.

Pecinan bekas peninggalan Kapiten Cina yang sudah ada sejak 1855, menjadi salah satu destinasi wisata alternatif yang bisa Anda kunjungi saat berada di sekitaran Plaza BKB. Untuk berkunjung ke tempat tersebut, dari Plaza BKB Anda perlu menyeberang menggunakan perahu yang biasa digunakan wisatawan. Selain itu, cara lainnya untuk sampai ke pecinan ini adalah dengan menggunakan Jembatan Ampera.

5 dari 6 halaman

Mengunjungi Monpera


Monpera yang merupakan akronim dari Monumen Perjuangan Rakyat merupakan monumen yang dibangun untuk memperingati kegigihan pejuang Palembang dalam menghadapi penjajahan Belanda. Berbentuk menyerupai bungai melati bermahkota lima, Monpera menyimbolkan kesucian hati para pejuang.

Berlokasi tidak jauh dari Jembatan Ampera, monumen ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang perlu Anda kunjungi saat berada di sekitaran Plaza BKB. Dengan harga tiket yang sangat terjangkau, Anda dan keluarga akan melihat kegigihan pejuang Palembang dalam mempertahankan tanah leluhurnya dari penjajahan.

6 dari 6 halaman

Jelajahi Wisata Kuliner Sungai Musi

Nantinya, rumah rakit hias ini akan menghiasi bantaran Sungai Musi.
Palembang tak hanya terkenal dengan anekarupa destinasi wisata alam dan sejarahnya saja, kota ini juga kaya akan berbagai kuliner khas yang sebagian besar berbahan baku ikan. Saat Anda berada di sekitaran Plaza Benteng Kuto Besak, tak ada salahnya untuk merasakan sensasi wisata kuliner di dalam perahu di pinggir sungai musi.

Menawarkan berbagai kuliner tradisional Palembang, seperti tekwan hingga mpek-mpek, setiap orang mendapat kesempatan untuk merasakan sensasi makan dengan perahu bergoyang di pinggir Sungai Musi. (Ibo)

Video Terkini